Spirit Ekstra Layanan RSUDZA

SALAM REDAKSI

ALHAMDULILLAH. Akhirnya kami berhasil merampung-kankan bulletin ini untuk edisi perdana, setelah melalui sebuah proses panjang yang penuh liku dan terasa mele-lahkan. Adalah sebuah kelumrahan jika dibutuhkan spirit dan perjuangan ekstra untuk menghasilkan sebuah karya perdana.

Edisi pembuka dari laporan yang kami beri titel RSUDZA Lam Haba ini berbicara seputar obsesi dan cita cita luhur Pemerintah Aceh di bawah kendali Doto Zaini – Muzakkir Manaf untuk memberikan karya terbaik kepada anak negeri, terutama menyangkut pelayanan kesehatan.

Sebagai sebuah media sosialisasi dari kebijakan dan strategi pemerintah Aceh seputar maksimalisasi pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Aceh, kami akan konsern dengan hal hal yang menyangkut penyampaian kebijakan Pemerintah Aceh melalui jajaran manajemen RSUDZA, untuk diketahui oleh rakyat selaku pemakai jasa.

Terutama kebijakan berupa info info seputar pelayanan, serta kondisi riil RSUDZA sebagai wujud transparansi atas kebijakan manajemen rumah sakit milik Pemerintah Aceh itu.

Karena ini juga perwujudan tanggungjawab Pemerintah Aceh kepada rakyat, menyangkut sejauh mana pengejawan-tahan tanggungjawab terhadap amanah yang telah diberikan oleh sekitar 4,5 juta rakyat Aceh.

Diakui atau tidak, manajemen RSUDZA telah melakukan banyak terobosan dalam tiga tahun terakhir. Puncak dari pengakuan itu adalah pemberian Akreditasi Paripurna untuk RSUDZA yang langsung diberikan oleh Menkes RI, Prof Nila Farid Moeloek kepada Direktur RSUDZA dr Fakhrul Jamal.

Akreditasi Paripurna bukan hanya didukung oleh fasilitas dan kualitas pelayanan, namun juga atas kontribusi skill tenaga sumberdaya manusia (SDM) yang handal. Tak mau larut dengan status Akreditasi Paripurna, RSUDZA kini juga mengandalkan sebuah layanan islami, yang ternyata kini menjadi bahan kajian dan studi banding mancanegara. Bagi pihak RSUDZA, pengo-batan tidak hanya mengandalkan kaedah medik, namun ihtiar juga diikuti dengan penyehatan secara mental dan psikis. Pe-layanan yang sarat dengan aura Islami adalah jawaban tuntas untuk itu.

Sementara untuk menampung kelompok pemakai jasa yang ingin berobat secara mandiri, dengan layanan prima, RSUDZA juga telah membuka paket layanan dengan label Layanan Eksekutif. Semua dari kebijakan itu tak lepas dan tak lekang dari motto RSUDZA Banda Aceh, memberi lebih dari yang diharapkan Kami yakin tidak ada yang sempurna, apalagi ini adalah edisi pembuka. Banyak kekurangan di sana sini, yang butuh perbaikan serta masukan dari sidang pembaca, sebagai upaya perbaikan di masa mendatang. Ibarat seorang koki, kami masih pemula, yang butuh kombinasi serta kompilasi resep resep mumpunni dari para pembaca. Hingga nantinya mampu hadir dengan lebih baik dan elegan.

Hanya dengan cara itu, kami akan bisa memperbaiki diri, dan hadir di nomor mendatang dengan lebih sempurna dan tentu saja sesuai dengan ekspektasi semua pihak. Terutama menyangkut peran buletin ini sebagai penyampai amanah.

Wassalam!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *