Indikasi Five Moments , Satu Point Raih Akreditasi Paripurna
STANDAR 6 langkah cuci tangan (hand wash) WHO 2009, merupakan point materi yang diuji oleh Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) kepada jajaran RSUDZA pada tanggal 12-14 November tahun lalu.
Hanya saja RSUDZA menerapkan indikasi Five Moments yaitu;
- Sebelum bersentuhan dengan pasien.
- Sebelum melakukan tindakan aseptik.
- Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien.
- Setelah bersentuhan dengan pasien.
- Setelah keluar dari lingkungan pasien.
Uji Komite Akreditasi itu akhirnya berbuah manis kepada RSUDZA Banda Aceh. Rumah sakit induk terbesar di Aceh itu akhirnya meraih Prediket Paripurna.
Akreditasi ini merupakan komitmen warga RSUDZA dalam meningkatkan kualitas standar pelayanan dan mengutamakan keselamatan pasien (Patient Safety).
Puncak rangkaian akreditasi ini berakhir pada tanggal 12 Desember 2015, ditandai penyerahan Sertifikat akreditasi dengan predikat PARIPURNA kepada direktur RSUDZA dr.Fachrul Jamal, Sp.An-KIC yang diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan RI Prof.Dr.dr. Nila Djuwita F.Moeloek SpM (K).
Kepatuhan Standar Prosedur Operasional Hands Hygiene di RSUDZA
PATIENT Safety adalah suatu upaya dari petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang aman bagi pasien.
Dalam standar manajemen organisasi pelayanan kesehatan terdapat 6 standar yang salah satunya adalah Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( prevention and control of infection ) yang bertujuan untuk mengurangi risiko penularan di antara pasien, staf profesional kesehatan, mahasiswa dan pengunjung.
Program pencegahan dan pengendalian infeksi harus dilakukan dengan pendekatan berbasis risiko infeksi yang ada di rumah sakit, infeksi nosokimial dapat disebarkan melalui kontak langsung, terutama melalui tangan para petugas kesehatan. Bagaimanapun, petugas kesehatan memiliki peran penting dalam terjadinya transmisi mikroba pathogen dari pasien ke pasien, serta dari pasien ke petugas.
Hand Hygiene merupakan salah satu cara untuk mengurangi infeksi yang berkaitan dengan perawatan kesehatan. Penelitian menjelaskan bahwa hand hygiene yang dilakukan oleh semua pegawai rumah sakit dapat mencegah terjadinya Health care Assosiated Infection (HAIs) sebesar 1530% (grol R, 2003 & Lautenbach, 2001).
Pencegahan dan pengendalian Infeksi mutlak harus dilakukan oleh seluruh petugas yang terlibat dalam perawatan pasien, khusunya dokter dan perawat.
Dalam kaitan menyikapi hal ini, RSUD dr. Zainoel Abidin melakukan penilaian terhadap kepatuhan kebersihan tangan petugas. Penilaian ini berdasarkan, dilakukan atau tidaknya cuci tangan dalam Five moments for Hand Hygiene (lima moment cuci tangan ) yang ditetapkan oleh WHO.
Hasil akhir yang diharapkan dari meningkatnya kepatuhan Petugas dalam melakukan kebersihan tangan ini, adalah menurunnya angka infeksi HAIs yang terjadi pada pasien dan pengunjung RSUD dr. Zainoel Abidin.
Karena kebersihan tangan merupakan salah satu Indikator Patient Safety yang harus dijalankan oleh petugas di rumah sakit, maka meningkatnya kepatuhan petugas dalam cuci tangan juga berarti meningkatnya kualitas pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin.
Banda Aceh, 28 Maret 2016
By: Komite PPIRS