Penerapan Standar Baku Yang Terjaga

dr. Fachrul Jamal, Sp.An, KIC
Direktur RSUDZA

PEROLEHAN Akreditasi Paripurna dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (Kars) bagi Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh adalah buah dari rangkaian terobosan demi terobosan yang terus dilakukan manajemen dalam upaya menjadi yang terbaik untuk melayani seluruh masyarakat di provinsi paling barat Indonesia itu.

Ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai, alat medis yang serba modern dan ditangani oleh tenaga medis yang ahli dan handal dalam berbagai bidang menjadi salah satu perhatian manajemen rumah sakit terbesar di Aceh tersebut. “Kita terus berupaya berbenah dengan menyiapkan fasilitas guna memberikan pelayanan terbaik dan mempersiapkan sumber daya manusia yang handal di setiap bidang,” kata Direktur RSUDZA, dr Fachrul Jamal, Sp An, KIC di ruang kerjanya, pekan lalu.

Muara akhir dari pembenahan itu adalah memberikan pelayanan maksimal kepada seluruh pasien yang datang berobat ke rumah sakit milik Pemerintah Aceh tersebut.

Fachrul mengatakan dalam melaksanakan tugas dan memberikan pelayanan kepada seluruh pasien rumah sakit tersebut tetap mengedepankan pada SOP yang ada, sehingga semua aktivitas yang dilaksanakan memiliki standar yang baku. “Kita terus bekerja maksimal guna melayani dan memberikan pelayanan secara paripurna kepada seluruh pasien rujukan dan pasien yang menggunakan jasa pelayanan kesahatan di rumah sakit ini,” katanya.

Fachrul mengatakan dalam waktu dekat ini pihaknya juga sedang menyiapkan rumah sakit tersebut menjadi rumah sakit yang bertaraf internasional dimana standar pelayanan yang dilakukan sama dengan tempat lain di seluruh dunia. “Insya Allah kita akan mempersiapkan berbagai persyaratan yang ada dan juga membenahi berbagai pelayanan yang ada guna menuju penilain akreditasi berstandar internasional,” katanya.

Ia mengatakan akreditasi berstandar internasional tersebut akan dikeluarkan nantinya oleh Standar akreditasi internasional atau Joint Commission International, jika seluruh item penilaian terhadap rumah sakit tersebut memenuhi persyaratan yang ada. “Persiapan ini akan berjalan selama satu tahun dan kita berharap RSUDZA dapat bertaraf internasional di masa mendatang,” katanya.

Fachrul mengatakan berbagai persiapan yang dilakukan tersebut dan hasil akhir yang akan diperoleh dari JCI tersebut nantinya akan menjadi sebuah prestasi dan citra yang lebih baik lagi terhadap RSUDZA di masa mendatang.

Saat ini, pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin sama halnya dengan Rumah Sakit besar di pulau Jawa. Selain itu peralatan yang dimiliki di rumah sakit ini juga terdepan di Pula Sumatera.

Belum lagi dengan sumber daya manusia yang juga tidak kalah dengan dokter di rumah sakit negeri tetangga, bahkan keahlian yang dimilik cukup mumpuni.

Dengan kondisi pelayanan yang telah baku, rasanya akreditasi berstandar internasional, bukanlah sebuah mimpi di siang bolong.(ifl)