Salam Redaksi: Edisi 3/Tahun I/2016
SEMPAT dilanda kevakuman seiring suasana ba’da Hari Raya Idul Fitri, serta kesibukan rutin para personil, edisi ke tiga buletin ini akhirnya berhasil kami rampungkan. Dengan penyempurnaan di sana sini, setelah kami belajar dari dua edisi sebelumnya, kami akhirnya hadir kembali ke altar khasanah baca Anda. Tentu saja masih tersisa kekurangan di sana sini.
Edisi ke tiga ini kami awali dengan Laporan Utama (Laput) seputar dimulainya kick off manajemen RSUDZA untuk meraih akreditasi berstandar internasional yang akan diterbitkan oleh Joint Comission International (JCI) yang bermarkas di Amerika Serikat. Inilah sebuah cita cita besar manajemen RSUDZA Banda Aceh dengan target tercapai di tahun 2018 mendatang.
Laporan utama itu juga mengupas secara tuntas tentang komitment manajemen RSUDZA tentang penerapan kualitas mutu dan keselamatan pasien (patient safety). Salah satunya adalah pembentukan Komite Mutu dan Keselatanan Pasien di RSUDZA.
Terkait dengan Laput kali ini, kami menurunkan sebuah opini dengan titel Membangun Kesadaran Perawat (Nursing Awarenes) Tentang Patient Safety oleh Ns. Devi Yanti, S.Kep, seorang paramedis senior di RSUDZA.
Menyangkut kick off goes JCI 2018, juga ikut diturunkan komentar dari jajaran manajemen RSUDZA, yaitu dari jajaran direksi, tepatnya Direktur dan Wadir SDM.
Sementara rubrik Liputan Khusus (Lipsus) kali ini menurunkan cerita ekslusif dari Menkes RI, Prof Dr dr Nila Farid Moeloek SpM (K) pada pembukaan seminar nasional bertajuk `Revitalisasi Peran dan Sumbangsih Dokter untuk Bangsa”. Menkes secara terbuka mengakui kualitas pelayanan dan infrastruktur RSUDZA yang makin bersaing. Ibu Menkes bahkan menyatakan, tak perlu lagi berobat keluar negeri. Pernyataan senada juga dilontarkan Gubernur Aceh dr H Zaini Abdullah yang mengajak masyarakat untuk tak lagi meragukan kualitas layanan RSUDZA.
Kami juga menurunkan beberapa tulisan ringan, misalnya soal mobil vale, sebuah shuttle bus milik RSUDZA, yang menjawab kebutuhan dari solusi parkir jauh, seiring makin padatnya kunjungan ke rumah sakit terbesar di Aceh itu. Anda bisa mendapatkan nomor telepon serta pelayanan dari shuttle bus yang mirip Trans K di Kota Banda Aceh itu.
Bagi Anda yang ingin mengetahui sejauh mana pentingnya Medical Check Up, kami menurunkannya untuk Anda di rubrik tips kesehatan. Di situ Anda akan tahu secara detil tentang medical check up, sebagai upaya jaga jaga soal kesehatan personal.
Dari meja redaksi kami juga menunrunkan ragam aktualita, kali ini mengupas tentang sukses stori sebuah komunitas sepeda gunung RSUDZA Banda Aceh, Hospital Bike Commonity (HOBIC), yang telah berdiri sejak tujuh tahun silam, serta telah melanglang buasa ke mancanegara dan tentu saja seluruh daerah wisata eksotis di nusantara.
Hobic terus menggelindingkan rodanya, seiring upaya membumikan budaya bersepeda untuk sehat di Aceh.
Di penghujung sana atau di halaman belakang, seorang dokter cantik akan menyapa para pembaca. “Program Keselamatan Pasien atau IKP merupakan never ending process,” katanya singkat.
Itulah dia dr. Nanda Earlia, SP.KK, FINSDV, Sekretaris Komite Mutu dan Keselamatan Pasien (KMKP) RSUDZA yang punya moto selalu berupaya melakukan segala sesuatu dengan fokus dan perasaan ikhlas. “Saya on target dengan apa-apa yang saya kerjakan.
Do the best can you, not being the best,” pungkas wanita kelahiran Sigli, Pidie itu.
Sekali lagi kami berjanji akan terus berbenah diri, untuk memberikan yang terbaik bagi sidang pembaca. Bagaimanapun kami juga ingin tetap on target. Selamat membaca!