RSUDZA Butuh 3000 Kantong Darah/Bulan

dr. Nurnikmah, M.Kes Wadir Penunjang
dr. Nurnikmah, M.Kes
Wadir Penunjang

MANAJEMEN Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, Provinsi Aceh, mengajak semua komponen masyarakat untuk terlibat aktif dalam mendonorkan darah ke Instalasi Transfusi Darah RSUDZA. Langkah itu sebagai partisipasi langsung untuk membantu kebutuhan darah pada rumah sakit terbesar di Aceh tersebut.

Sejak tahun 2012, Instalasi Transfusi Darah RSUDZA telah resmi melakukan penyadapan/pengambilan darah donor, uji infeksi menular melalui transfusi darah yang mencakup empat penyakit utama, yaitu sifilis, hepatitis A, hepatitis C, dan HIV.

Penyadapan darah itu dilakukan dengan tehnik ECLIA, pemisahan komponen darah menjadi packed red cell, fresh fozen plasma dan trombosit serta uji terakhir yaitu uji silang serasi sebelum darah diberikan ke pasien yang membutuhkan.

Keamanan produk darah adalah prioritas dari Instalasi Transfusi Darah RSUDZA.

“Setiap bulan RSUDZA membutuhkan sekitar 3.000 kantong darah guna memenuhi kebutuhan pasien yang berobat di rumah sakit ini,” kata Wadir Penunjang RSUDZA, dr Nurnikmah di ruang kerjanya.

Ia menyebutkan, tiga ribuan kantong darah yang dibutuhkan tersebut, diantaranya untuk memenuhi kebutuhan darah seperti bagi pasien operasi, hemodialisis, thalasemia, dan pasien kemoterapi yang ada di RSUDZA.

Saat ini, setiap harinya RSUDZA melayani 60 sampai 80 pasien yang melakukan cuci darah rutin.

Menurutnya salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan darah adalah dengan mewajibkan seluruh staf dan mahasiswa yang belajar di lingkungan RSUDZA untuk mendonorkan darahnya secara rutin.

Untuk memenuhi kebutuhan darah di rumah sakit milik Pemerintah Aceh tersebut, pihaknya menggelar donor darah massal 4 kali dalam setahun, di mana dua kali diantaranya dilaksanakan dalam skala besar yang melibatkan masyarakat luar pada bulan Juni dan Desember.

Dalam meriahkan acara tersebut pihaknya menyediakan juga berbagai macam door prize menarik. Selain itu, RSUDZA juga melakukan kerja sama dengan PMI.

Pihaknya berharap masyarakat yang ada di provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu untuk dapat mendonorkan darahnya secara rutin, guna membantu masyarakat yang membutuhkan darah.

Pasien yang memerlukan darah yang dirawat di RSUDZA saat ini diberikan kemudahan dalam pelayanan darah. Apabila stok darah di Instalasi Transfusi Darah (ITD) tidak ada saat itu, maka petugas ITD akan menghubungi PMI Kota Banda Aceh dan akan mengambil darah tersebut ke ITD dan selanjutnya akan dilakukan uji silang serasi (croosmatch) sebelum darah tersebut diberikan kepada pasien. Keluarga pasien juga dapat mendonorkan darahnya langsung ke ITD untuk memenuhi kebutuhan darah keluarga/ saudaranya yang dirawat di RSUDZA.

Ia juga mengatakan begitu banyak keuntungan melakukan donor darah secara rutin baik buat pendonor maupun buat yang memerlukan.

“Jadi tunggu apa lagi, give the gift of life, donate your blood. Kami optimistis dengan tingginya kesadaran masyarakat untuk melakukan donor darah, kebutuhan darah di RSUDZA akan tercukupi setiap bulannya,” demikian Nurnikmah.(if)