Saatnya Meningkatkan Kualitas Hidup Penderita Asma
PELATARAN depan gedung baru RSUDZA yang sehari hari difungsikan sebagai lapangan apel, tampak masih sepi dari lalu lalang orang. Waktu menunjukkan pukul 07.00 WIB, ketika sekitar limapuluhan orang bergerak secara ritmis dipandu seorang instruktur di barisan terdepan.
Sebagian gerakan senam itu mengingatkan kita tentang olahraga pernafasan ala taichi atau chi dari negeri Tiongkok.
Mereka berasal dari lintas usia, bahkan ada juga terlihat mahasiswa yang sehari-hari sedang menjalani co-as di rumah sakit terbesar di ASceh itu.
Ya….itulah salah satu olahraga rutinitas mingguan di lingkup RSUDZA Banda Aceh, yaitu Senam Asma. Senam asma merupakan salah satu pilihan olahraga yang tepat pada penderita asma, karena senam asma bermanfaat untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan juga meningkatkan kemampuan bernafas.
Para peserta senam yang sangat menyadari pentingnya senam asma tersebut, tampak begitu menjiwai setiap gerakan senam, dipandu oleh seorang instruktur berpengalaman yang juga seorang ahli fisioterapis, Fitriany SMph,SE,SST.
Sama dengan unit olahraga lain di RSUDZA, kegiatan klub asma RSUDZA itu juga dibiayai secara swadaya, beberapa tenaga senior di RSUDZA, antara lain dokter spesialis paru, dokter rehabilitasi medis dan ahli fisioterapis. Merekalah yang menjadi figur yang membuat kegiatan senam asma ini terus menggelinding dari waktu ke waktu.
Asma merupakan suatu penyakit peradangan paru yang ditandai dengan penyempitan saluran nafas yang hilang timbul, dan dapat diderita semua usia serta jenis kelamin. Satu hal yang perlu dicatat, asma tak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikontrol. Selain dengan obatobatan, asma dapat dikontrol dengan olah raga. Dan inilah yang dilakukan para karyawan RSUDZA dengan merealisasikan klub senam asma.
Sebagian orang menganggap olahraga bagi penderita asma akan menyebabkan kekambuhan. Padahal, justru dengan berolahraga secara teratur sesuai dengan porsinya, akan membuat penderita asma tetap sehat hingga mampu mengurangi risiko serangan asma.
Melalui senam asma, RSUDZA mencoba meningkatkan kualias hidup bagi penderita asma. Senam asma itu diadakan setiap hari Selasa mulai pukul 07.00 sampai dengan selesai, yang bertempat di lapangan apel RSUDZA gedung baru.
Klub asma RSUDZA diresmikan langsung oleh Direktur RSUDZA, dr Fakhrul Jamal Sp.An-KIC. Saat meresmikan klub asma itu, dr Fakhrul Jamal mengharapkan, klub asma itu benar benar berkesinambungan dan tak macet di tengah jalan.
Selain itu anggotanya juga akan terus bertambah, terutama penyandang asma. “Selain dengan obat, penyakit asma juga bisa ditangani dengan senam, para penderita penyakit yang tidak bisa disembuhkan ini bisa tetap menjaga kualitas hidup,” ujar dr Fachrul.
Kegiatan senam asma ini bertujuan untuk melatih cara bernafas yang baik, melenturkan dan memperkuat otot pernafasan, melatih expektorasi yang efektif, meningkatkan sirkulasi, mempercepat asma yang terkontrol, mempertahankan asma yang terkontrol dan kualitas hidup lebih baik.
Dalam klub asma, para anggotanya akan diajarkan senam asma yang berdurasi 45 menit. Gerakan senamnya terdiri pembukaan lalu dilanjutkan dengan gerak inti A dan gerak inti B. Setelah itu ada gerakan erobik lalu pendinginan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Yayasan Asma Indonesia (YAI), penderita asma yang melakukan senam asma dengan penderta asma yang tidak melakukannya, setelah setahun melakukan senam asma menunjukkan kurangnya serangan asma. Serta pengunaan obat juga berkurang, sedangkan mereka yang tidak senam malah kebalikannya.
Senam asma ini sangat membantu penderita asma, karena senam ini banyak menggunakan otot kaki. Otot kaki adalah otot terbesar, jika ini digerakkan maka paru-paru akan mengembang dan lentur lalu sangkar thorax mudah bergerak, sehingga kebutuhan oksigen penderita asma akan terpenuhi.
Senam ini diciptakan karena penderita asma tidak boleh sembarangan olahraga. Olahraga yang berat malah memicu asma. Olahraga yang direkomendasikan adalah senam asma tentunya, jalan kaki, lari kecil, dan naik sepeda. Namun sekalipun senam sangat membantu, para penderita asma harus tetap mendapatkan pengobatan.(ubit)