Satu Kantong Darah, Selamatkan Tiga Nyawa

dr Dian Kepala ITD RSUDZA
dr Dian
Kepala ITD RSUDZA

PELAYANAN kesehatan di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh semakin lengkap dengan hadirnya Instalasi Transfusi Darah (ITD) sejak tahun 2012 lalu. Dengan adanya ITD, masyarakat dapat lebih mudah mendapatkan pelayanan untuk kebutuhan darah, dan pasien juga cepat tertolong.

Kepala ITD RSUDZA dr Dian menyampaikan, kehadiran ITD adalah untuk memenuhi kebutuhan darah bagi pasien yang dirawat di RSUDZA. Fasilitas dimiliki juga terhitung lengkap, mulai dari donor darah sampai proses pengolahan darah sudah dapat dilaksanakan sendiri.

Disebutkan, kebutuhan darah setiap bulannya di RSUDZA mencapai 3.000 hingga 3.500 kantong darah. Mengalami peningkatan 1.500 kantong darah dari tahun lalu. “Alhamdulillah kita sudah mampu penuhi 1.500 sampai 1.800 kantong darah atau 50 persen setiap bulannya,” ujar dokter Dian.

Kebutuhan tersebut terpenuhi dari pendonor yang menyumbangkan darahnya secara sukarela. Seperti dari donor rutin dilakukan seluruh staf di lingkungan RSUDZA, termasuk dari mahasiswa yang belajar di rumah sakit pendidikan tersebut. Selain itu juga ada donor pengganti, yaitu mereka yang mendonor saat anggota keluarganya mengalami kesulitan.

ITD juga bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Banda Aceh untuk memenuhi kebutuhan darah yang semakin meningkat setiap bulannya.

Kita akan buat jadwal rutin untuk datang ke Unsyiah ambil darah, sehingga kebutuhan darah dapat tercukupi minimal 70 sampai 80 persen perbulan.

dr Dian

Kepala ITD RSUDZA

Disamping itu, juga ada beberapa kerjasama lainnya seperti dengan Blood For Life Fondation (BFLF). Nantinya, hal yang sama juga akan dilakukan dengan Fakultas Kedokteran Unsyiah dan fakultas – fakultas lainnya yang ada di Unsyiah. “Kita akan buat jadwal rutin untuk datang ke Unsyiah ambil darah, sehingga kebutuhan darah dapat tercukupi minimal 70 sampai 80 persen perbulan,” terangnya.

Dokter Dian juga berharap kepada keluarga pasien maupun masyarakat dapat ikut serta menjadi pendonor sukarela, sehingga akan banyak nyawa yang dapat terselamatkan.

Masyarakat tidak perlu takut untuk mendonorkan darah, karena selain bisa membantu orang yang membutuhkan, donor darah juga sangat bermanfaat bagi kesehatan si pendonor.

Dijelaskan, manfaat mendonorkan darah secara teratur dapat membantu merangsang produksi sel-sel darah baru. Proses mendonorkan darah ini, akan membantu tubuh tetap sehat dan bekerja lebih efisien.

Bagi masyarakat maupun keluarga pasien yang ingin donor darah, dapat langsung mendatangi ITD RSUDZA yang berada di lantai dasar. Setelah mendaftar, dokter akan mengecek apakah layak menjadi pendonor atau tidak. Kalau memang setelah di tes layak, maka darah akan diambil lebih kurang 300 sampai 350 cc.

Petugas sedang mengambil darah dari para pendonor.
Petugas sedang mengambil darah dari para pendonor.

Darah yang sudah diambil selanjutnya di screening guna memastikan reaktif (mengandung virus) atau nonreaktif (aman).

Selain virus HIV, terang dia, screening bisa mendeteksi beberapa virus lain, di antaranya hepatitis A, hepatitis B, hingga sifilis. Ketika ditemukan darah mengandung virus, maka pendonor disarankan untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter.

Jika hasil screening darah negatif dari segala jenis penyakit, maka baru bisa disumbangkan untuk mereka yang membutuhkan. Namun sebelum didistribusikan, darah akan dipecah menjadi tiga komponen, yaitu sel darah merah, plasma dan trombosit. “Satu kantong darah dari seorang pendonor dapat menyelamatkan tiga nyawa, karena pasokan darah itu dapat dipecah menjadi tiga komponen,” terang dr Dian.(sl)