Registrasi Online, Inovasi Terbaik untuk Masyarakat
RUMAH Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, baru saja melakukan inovasi terbaru dalam bidang pelayanan kesehatan. Inovasi itu adalah dengan meluncurkan sistem registrasi online untuk pendaftaran pasien yang ingin berobat di rumah sakit rujukan utama di provinsi Aceh tersebut.
Wakil Direktur (Wadir) Pelayanan Medis RSUDZA, Dr. dr. Azharuddin Sp.OT(K) Spine FICS, menyebutkan, subtansi registrasi online di RSUDZA adalah upaya manajemen yang ingin memberikan kemudahan pelayanan bagi pasien.
Dengan diluncurkannya aplikasi pendaftaran berbasis online, maka keuntungannya, kata dr Azharuddin, pasien tidak perlu lagi antri lama di loket saat berobat ke rumah sakit.
Registrasi online dapat dimanfaatkan oleh semua calon pasien, apakah itu pasien baru maupun pasien lama. Untuk pasien baru, nantinya akan ada pilihan terkait dengan asuransi kesehatan yang dimiliki, apakah dengan Jaminan Kesehatan Aceh (JKA), Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau lainnya.
Dua jam sebelum mendatangi rumah sakit, calon pasien harus terlebih dahulu mendaftar lewat registrasi online. Bagi pengguna Smartphone Android tentunya dapat mengunduh aplikasi tersebut di play store secara gratis. Sedangkan untuk pengguna selain smartphone android dapat masuk lewat link ini.
Minimal dua jam sebelum datang, pasien harus sudah mendaftar secara online. Ia mencontohkan, bila ingin datang berobat ke rumah sakit pukul 08.00 WIB, maka pukul 06.00 Wib sudah bisa mendaftar langsung.
Jadi, nanti saat datang ke rumah sakit tinggal membawa barcode atau nomor yang sudah keluar setelah melakukan registrasi secara online.
Dengan begitu, maka pasien tidak perlu antri lagi di loket pendaftaran.
“Sekarang, kalau ada orang bertanya bagaimana kalau tidak mengerti online? Ini kami kan orang kampong, nggak paham teknologi IT. Pastinya, di zaman sekarang dalam satu rumah pasti ada satu yang mengerti atau familiar dengan smartphone,” kata dr Azharuddin.
Menurutnya, kehadiran sistem registrasi online bukan untuk menyusahkan masyarakat, justru untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat. Karena, sangat banyak kemudahan dapat dirasakan, selain tidak perlu antri lagi, waktu juga menjadi lebih efektif.
Masyarakat dapat melaksanakan kewajiban atau tugas lain sebelum datang ke rumah sakit.
Semisal calon pasien mendaftar pada malam hari, satu per satu persyaratan yang diminta dia input, mulai dari nama, tanggal lahir dan identitas lainnya, kalau sudah benar, maka identitas pasien secara langsung masuk dalam database di rekam medis rumah sakit. “Begitu datang hanya tinggal menunjukkan barcode atau nomor di mesin pembaca, nanti akan langsung diarahkan ke poli yang hendak dituju,” terangnya.
Manfaat registrasi online yang dirasakan dari segi efektifitas waktu sangat besar, coba kita bayangkan setiap hari ada 1.200 sampai 1.400 pasien datang berobat harus antri di loket menunggu giliran satu persatu.
Bisa saja, meski sudah datang pada pukul 08.00 Wib, baru dapat nomor terverifikasi satu jam kemudian atau bahkan lebih. Dengan registrasi secara online, tidak sampai 5 menit sudah clear semua.
Aplikasi registrasi online yang baru saja diluncurkan ini murni hasil karya pegawai bagian IT RSUDZA.
Tidak meniru yang lain. Ada mungkin di rumah sakit lain pakai sidik jari, setelah itu kacau begitu alat tidak bekerja maka sistem juga tidak dapat bekerja.
“Aplikasi ini bisa sustainable, beda dengan aplikasi yang dibeli, nanti kalau mau menambah menu atau fitur maka tambah lagi paket,” ungkapnya.
Disebutkan, aplikasi registrasi online ini, inovasi dari tim IT RSUDZA yang secara langsung sangat menjawab kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan kemudahan layanan.
Karena dengan perkembangan teknologi, semua warga ingin praktis dan simple. “Ada yang tanyakan, apakah harus bawa handphone nanti agar barcode bisa dibaca mesin? Tidak harus, karena di atas barcode itu ada nomor gabungan huruf dan angka, nomor itu saja nanti dicatat di kertas dan dibawa ke RSUDZA,” terangnya.
Ia menegaskan, bahwa nomor di atas barcode itu, beda dengan nomor antrian di loket biasa, namun nomor yang sudah terverifiksi. Tidak perlu lagi bertanya kepada petugas loket, karena sudah jelas ke poli mana yang dituju. “Mana yang lebih singkat, tidak perlu antri panjang, tinggal datang ke loket tunjukkan barcode atau ambil nomor dan tunggu giliran nomor antrian dipanggil,” kata dia.
Bagi rumah sakit, registrasi online diharapkan dapat mengurai jumlah antrian pasien yang mencapai 1.200 sampai 1.400 setiap hari.(sl)