Masyarakat Aceh Diminta Berhenti Merokok

SEKRETARIS Daerah Aceh, Drs. Dermawan, MM mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk menggiatkan kesehatan keluarga melalui olahraga, cek kesehatan, dan makan buah serta sayur. “Di samping itu, ada tambahan lagi, yaitu kurangi dan berhenti merokok karena konsumsi rokok juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat kita,” kata Sekda Dermawan pada peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-­53 di halaman Kantor Gubernur Aceh baru­-baru ini. Dermawan mengatakan, pendekatan kesehatan keluarga perlu terus disosialisasikan kepada masyarakat, karena  membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat dimulai dari lingkungan keluarga.

Menurutnya, Pemerintah Aceh terus berusaha meningkatkan akses pelayanan kesehatan baik di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten bahkan ke pelosok desa tanpa terkecuali. “Saya menghimbau rekan­rekan di daerah kabupaten/kota, di Puskesmas untuk benar­benar melayani masyarakat dan memberikan pelayanan yang terbaik” tegasnya. “Masyarakat itu jangan direpotkan lagi dengan administrasi, kita sudah ingatkan rumah sakit untuk memeberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat tanpa terkeculai,” timpal Dermawan. Sementara itu, Menteri Kesehatan RI, Nila F. Moeloek,  dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Dermawan menyampaikan, Program Indonesia Sehat melalui pendekatan keluarga menekankan pada pentingnya peran keluarga dalam pembangunan kesehatan. “Lingkungan keluarga mem berikan dasar bagi seseorang untuk memiliki kebiasaan, prilaku dan gaya hidup yang sehat,” katanya. Menkes menilai, keberhasilan program kesehatan tidak terlepas dari peran masyarakat dan lintas sektor terkait.

Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan mendorong terlaksananya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). “Kita mengajak kerjasama lintas sektor dan lintas program dalam mewujudkan masyarakat untuk berprilaku hidup sehat, yang pada akhirnya dapat membentuk bangsa Indonesia yang kuat,” ujar Nila. Pada acara peringatan Hari Kesehatan Nasional tersebut, Sekda Aceh, Dermawan turut menyerahkan penghargaan kepada Puskesmas berprestasi dan Tenaga Kesehatan  Teladan Puskesmas Se­-Aceh Tahun 2017. Peringatan HKN ke­53 kali ini berlangsung meriah. Sebelum peringatan puncaknya, sejumlah kegiatan telah dilangsungkan. Pada tingkat nasional, kegiatan pra­HKN ini bahkan telah dimuali sejak 14 Oktober, yakni tour bersepeda. Di Aceh, kegiatan pra-HKN sudah dimulai sejak beberapa hari lalu seperti Senam HKN Bersama, Tenis Eksekutif, dan kegiatan lainnya. Di hari puncaknya, 13 November, dilangsungkan sejumlah kegiatan seperti donor darah, screening kesehatan penyakit tidak menular, hingga makan buah bersama. “Pak Gubernur sudah menetapkan bahwa bidang kesehatan menjadi prioritas utama. Pelaksana paling depan di sektor ini adalah petugas kesehatan. Oleh karena itulah diharapkan kerja kerasnya untuk meningkatkan akses, mutu, dan pelayanan yang lebih mudah,” jelasnya.

Pemeriksaan kesehatan gratis setelah peringatan upacara tersebut diikuti banyak kalangan. Berlangsung di lantai dasar kantor Gubernur Aceh, peserta antre menunggu diperiksa. Sebagian besar merupakan jajaran pegawai di lingkungan pemerintah Aceh. Sebagian lainnya masyarakat umum. Menurut panitia, parameter yang diperiksa yakni tinggi badan dan berat badan untuk melihat obesitas, tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol, hingga pemeriksaan aspek kesehatan jiwa plus konseling. Dalam paparannya, Kepa la Dinas Kesehatan Aceh dr Hanif mengatakan, ada tiga gerakan masyarakat saat ini  yang penting dilakukan. Pertama, Hanif mengajak jajaran petugas kesehatan di kabupaten/kota untuk membiasakan aktivitas fisik, minimal 30 menit setiap hari. “Terapkan di kabupaten/kota masing­masing,” tandasnya di hadapan peserta rapat koordinasi kesehatan dari seluruh Aceh. Program kedua, melakukan cek kesehatan secara rutin. Ini perlu dilakukan untuk mendorong masyarakat agar sadar akan kesehatan dirinya. Pengecekan bisa dilakukan ke fasilitas kesehatan terdekat.

Ketiga, membudayakan masyarakat memakan sayur dan buah­buahan. “Ini menjadi prioritas program Germas tahun 2017 dan 2018,” kata Hanif. Selain itu, ada juga program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga. Saat ini sebanyak 203 Puskesmas telah dilatih dan diharapkan bisa melaksanakan program ini dengan baik. “Kita menuntut supaya petugas yang sudah dilatih bisa mengajak teman­temannya di Puskesmas, karena yang kita latih cuma lima. Kita berharap mere ka menjadi motor bagi yang lain,” tandasnya. Kecuali itu, Hanif menjelaskan bahwa Pemerintahan Aceh di bawah pimpinan Gubernur Irwandi Yusuf dan Wagub Nova Iriansyah ‎menjadikan sektor kesehatan sebagai prioritas utama. “Pak Gubernur sudah menetapkan bahwa bidang kesehatan menjadi prioritas utama. Pelaksana paling depan di sektor ini adalah petugas kesehatan. Oleh karena itulah diharapkan kerja kerasnya untuk meningkatkan akses, mutu, dan pelayanan yang lebih mudah,” tandasnya.(*)