Aceh Waspada Stroke

dr. Farida Sp.S (K)
Dokter Spesialis Syaraf RSUDZA

ACEH masih menjadi penyumbang tingginya insiden stroke di Indonesia. Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor seperti kurangnya pengetahuan masyarakat tentang deteksi dini gejala stroke, kesadaran melakukan pola hidup sehat yang masih kurang seperti kebiasaan merokok, pola makan yang tidak seimbang yaitu konsumsi makanan berlemak yang berlebihan yang didukung oleh tradisi dan budaya Aceh, tidak mengenal faktor resiko penyebab stroke sehingga tidak merasa penting untuk memeriksakan kesehatannya secara periodik Persatuan Dokter Spesialis Neurologi (Saraf) Cabang Banda Aceh, selalu mengadakan Rangkaian Acara Aceh Waspada Stroke bertepatan dengan memperingati Hari Stroke Sedunia yang jatuh pada setiap tanggal 29 Oktober.

Dengan tujuan menggugah kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan stroke dengan membiasakan pola hidup sehat.

Masyarakat harus waspada terhadap ancaman stroke karena stroke bisa mengenai siapa saja tanpa memandang gender, usia dan status sosial. Dan sampai saat ini Aceh masih menjadi daerah penyumbang angka stroke tertinggi di Indonesia. Hal ini terjadi karena banyak faktor, diantaranya budaya dan pola hidup masyarakat Aceh yang mendukung terjadinya stroke. Ditambah lagi dengan pengetahuan dan kesadaran masyarakat yang masih kurang tentang faktor resiko dan bahaya stroke.Faktor resiko stroke yang bisa dicegah adalah hipertensi, diabetes mellitus, kolesterol tinggi, penyakit jantung, dan kebiasaan buruk lainnya, seperti merokok, konsumsi makanan berlemak yang berlebihan, kurang berolahraga, dan tingkat stress yang tinggi.

Keberhasilan terhadap pencegahan dan penanganan stroke tidak hanya menjadi tanggung jawab dokter dan tenaga medis, tetapi dibutuhkan peran aktif dari semua lini dan lapisan masyarakat termasuk dukungan dari pemerintah.

Kenali dan Antisipasi Faktor Resikonya

  1. KONTROL TEKANAN DARAH
    Hipertensi berhubungan hampir lebih dari setengah kejadian stroke. Periksakan tekanan darah Anda rutin dan turunkan dengan mengubah gaya hidup danmeminum obat antihipertensi untuk menurunkan risikostroke Anda.
  2. LATIHAN JASMANI MENENGAH 5 KALI SEMINGGU
    Lebih dari sepertiga kasus stroke terjadi pada mereka yang tidak rutin berolahraga. Latihan jasmani derajat menengah lima kali seminggu dapat menurunkan risiko stroke Anda.
  3. KONSUMSI DIET SEHAT DAN BERIMBANG
    Hampir seperempat kasus stroke berkaitan dengan pola diet yang tidak sehat, terutama konsumsi sayur danbuah yang sedikit. Setidaknya, asupan sayur dan buah yang disarankan lima mangkuk per hari untuk menurunkan risiko stroke Anda
  4. MENURUNKAN KOLESTEROL
    Sekitar 1 dari 4 kasus stroke berkaitan dengan kadar kolesterol “jahat” atau LDL yang tinggi. Konsumsi lemak tidak tersaturasi dan tidak terhidrogenasi dibandingkan lemak tersaturasi (digoreng, jeroan) dapat menurunkan risiko stroke Anda. Jika kadar kolesterol tidak turun hanya dengan pengubahan diet, komunikasikan dengan dokter Anda tentang obat antikolesterol.
  5. KENALI ADANYA GANGGUAN IRAMA JANTUNG
    Irama jantung yang tidak teratur atau gangguanjantung lainnya menyumbang 9% kasus stroke. Komunikasikan dengan dokter mengenai pengobatanyang sesuai untuk menurunkan risiko stroke Anda.
  6. DIABETES MELITUS Dengan menurunkan risiko terjadinya diabetes, Anda juga menurunkan risiko stroke. Apabila Anda telah memiliki diabetes,komunikasikan de ngan dokter mengenai pengobatan yang sesuai untuk menurunkan risiko stroke Anda.
  7. PENGHASILAN DAN PENDIDIKAN
    Di seluruh dunia, akses pendidikan dan informasi kesehatan yang rendah berhubungan dengan stroke.Kebijakan pemerintah untuk mengentaskan kemiskinandan meningkatkan akses kesehatan dan pendidikan semesta memiliki dampak positif terhadap penyakit stroke dan penyakit tidak menular lainnya.