Bagaimana Stroke Bisa Terjadi ???
DEFINISI dari WHO menyebut kan bahwa stroke adalah Suatu kumpulan gejala klinik yang ditandai dengan hilangnya fungsi otak, baik sebagian/menyeluruh, secara tibatiba yang disebabkan hanya oleh gangguan pembuluh darah otak.
Jenis stroke ada dua macam yaitu stroke iskemik (penyum batan) dimana aliran darah ke otak terganggu oleh aterosklerosis(proses pengerasan atau ke kakuan pembuluh darah) yang disebabkan oleh hipertensi ,diabetes mellitus, selain itu juga bisa karena tingginya kadar kolesterol dalam darah. Pembuluh darah otak juga bisa tersumbat karena adanya bekuan darah yang berasal dari tempat lain. Bekuan darah tersebut lepas, misalnya ada kelainan pada jantung atau paska pembedahan jantung, lalu bekuan darah tersebut terbawa oleh aliran darah sehingga menyumbat pembuluh darah otak yang sangat kecil. Stroke ini dikenal dengan jenis emboli serebral.
Pada stroke hemoragik, pembuluh darah yang pecah sehingga aliran darah di otak terganggu. Darah yang keluar dari pembuluh darah yang pecah akan merembes ke jaringan otak dan merusaknya.
Sebagian besar kasus stroke terjadi secara mendadak, sangat cepat dan menyebabkan kerusakan otak dalam hitungan menit.
Stroke dapat bertambah buruk dan menyebabkan kerusakan otak permanen dalam hitungan jam sampai 12 hari.
Diagnosa stroke dapat diketahui dari gejala klinis, sedangkan diagnosis yang lebih pasti dengan pemeriksaan CT(Computed Tomography) Scan kepala. Pemeriksaan ini dapat membedakan jenis stroke penyumbatan atau perdarahan serta lokasinya di otak Penanganan stroke Sangat penting untuk mengenali tandatanda stroke dan segera bawa penderita stroke ke rumah sakit dalam waktu kurang dari 4,5 jam. Hal ini adalah untuk menghindari kerusakan otak yang lebih luas dan permanen. Sayangnya, banyak penderita stroke baru datang ke rumah sakit setelah 4872 jam setelah serangan.
Penatalaksanaan stroke dilakukan dokter ahli saraf dengan terlebih dahulu mengenali jenis stroke. Prinsipnya adalah melakukan reperfusi atau meningkatkan aliran darah ke otak. Pemberian oksigen dan cairan infus mutlak dilakukan. Tekanan darah dikontrol dan dipertahankan pada skala normal. Setelah dilakukan CTScan kepala dan dipastikan jenisnya adalah stroke iskemik (penyumbatan) maka bila serangan stroke < 4,5 jam bisa dilakukan tindakan trombolisis untuk menghancurkan sumbatan sesegera mungkin.
Pada stroke jenis perdarahan mungkin membutuhkan tindakan lanjut seperti pembedahan, namun indikasi dilakukan operasi tentu saja sesuai dengan jumlah perdarahan dan lokasi perdarahan berdasarkan hasil CTScan kepala .
Sedangkan tindakan pemulihan pada penderita stroke dilakukan setelah masa akut dan keadaan stabil dengan melakukan fisioterapi untuk mengurangi komplikasi fisik dan mencegah kecacatan.
Yang paling penting lagi adalah memberikan edukasi dan informasi kepada keluarga penderita stroke agar berperan aktif dalam membantu proses penyembuhan, melatih penderita dalam melakukan aktivitas sehariharinya. Semua ini dilakukan agar penderita stroke tidak mengalami serangan stroke berulang di kemudian hari dan dapat memiliki hidup yang berkualitas tanpa rasa rendah diri apalagi sampai depresi.