Saat Sajian Menu Diapresiasi si Sakit

MUKRI, seorang pasien dari Lhoknga, Aceh Besar, menyambut hangat kedatangan kru RSUDZA Lamhaba di kamarnya di ruangan Zamzam 2. Pasien yang dirawat di ruang VIP ini menderita luka di lambungnya. Mukri tampak sudah bisa duduk dan tersenyum lega setelah mendapat perawatan selama enam hari.

Mantan pensiunan PT SAI ini baru saja selesai menikmati sajian makan siang. Pria yang berumur 56 tahun ini pun dengan lugas menjawab terkait menu sajian harian di RSUDZA.

“Alhamdulillah menunya sudah bagus, kita juga diberi pilihan saat memesan, tentu saja sesuai keburtuhan pasien,” ujarnya.

Mukri mengaku sangat senang melihat sajian menu yang dibawa ke ruangannya setiap hari. Misalnya masakan daging yang disediakan cukup menggugah selera. Meskipun diakuinya tak bisa dihabiskan semunya, akibat giginya tak kuat lagi. Tiap hari berbeda menunya, semua menu sesuai yang disediakan. “Ada dikasih snack lagi. Ini saya baru sekali masuk rumah sakit ini dan sudah enam hari berada di rumah sakit. Selama enam hari tidak ada masalah dengan menunya,” ujar Mukri yang didampingi istrinya Suriati.

Menurut Mukri, selama di RSUDZA dirinya melihat para petugas sudah tahu menu yang dihidangkan, untuk penyakit tiap pasien. Misalnya dikasih nasi lembek dan ini bagus untuk dirinya yang sekarang dirawat karena sakit lambung. Bahkan boleh dminta menu dan snack sejauh tidak berlawanan dengan pantangan dari dokter. “Misalnya minta agar­agar, pagi minta bubur ayam saja, pagi besok bisa minta puding dan semuanya dipenuhi,” ujarnya.

Keputusan menu itu juga berdasarkan konsultasi menu dengan petugas pendamping gizi pasien. Mereka datang secara harian untuk menanyakan menu yang diinginkan pasien.

Hal yang sama juga dirasakan pasien dari ruangan Aksa II, Yusrizal. Pasien yang berasal dari Sigli ini mengaku puas dan tidak ada yang kurang dari menu yang disajikan tiap hari.

Dari biasanya kurang makan sebelum dirawat, tapi di RSUDZA terasa sudah enak makan dan mulai sehat.

Pria itu mengaku suka dengan menu yang disediakan setiap hari. Selama delapan hari mendapat perawatan di RSUDZA, tidak ada kendala terkait menu yang disediakan. “Menu yang disediakan pun sesuai dengan makanan yang kita butuhkan,” ujarnya.

Bahkan, kata Yusrizal, tiap hari tiga kali disediakan sajian menu dan ada snack lagi.

Untuk snack yang disediakan ada susu, telur dan kue. “Kalau soal makanan sudah bagus menurut saya, semoga bisa terus dipertahankan menu seperti ini,” harapnya.

Yusrizal mengakui selain men dapatkan menu nasi setiap hari juga dijatah snack secara teratur. Untuk snack pagi diantar pukul 10.00 WIB, sore pada pukul 16.00 WIB dan malam pukul 22.00 WIB. “Semuanya berlangsung teratur, dan ini memberi sugesti tersendiri untuk kesembuhan pasien,” ujarnya.(mh)