Aceh Tuan Rumah Konkernas PPHI-PGI-PEGI 2018

BAGIAN Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Unsyiah/Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh pada tahun ini men dapatkan kepercayaan sebagai tuan rumah event nasional di bidang Penyakit Dalam.

Event yang bernama Konferensi Kerja Nasional (Konkernas) PPHI-PGI-PEGI 2018 in conjunction with Aceh Gastro Entero Hepatology Update (AGEHU) 2018 akan berlangsung pada 19 – 22 Juli 2018 yang akan datang di Hotel Hermes Palace Banda Aceh.

“Ratusan dokter, mulai da ri ahli penyakit dalam, dokter umum, dan dokter berbagai spesialis dari seluruh Indonesia akan berkumpul di Banda Aceh, di Hermes Palace Hotel, 19-22 Juli 2018,” ujar Ketua Panitia Konkernas PPHI-PGI-PEGI 2018, Dr dr Fauzi Yusuf Sp.PD KGEH FACG FINASIM.

Kedatangan para ahli medis itu untuk mengikuti Konferensi Kerja Nasional (Konkernas) Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI), Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI), dan Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PEGI).

Dr dr Fauzi Yusuf mengatakan, Konkernas kali ini mengam bil tema “Gastro Entero Hepatology Problems from basic Science to Clinical Practice”.

Selain membahas sejumlah agenda dan program serta pengembangan organisasi PPHI-PGI-PEGI, dalam pertemuan tersebut juga akan dilaksanakan pertemuan-pertemuan ilmiah mengenai perkembangan terkini dalam bidang Gastro Entero Hepatologi dan ilmu yang terkait, yang meliputi Workshop, Post Graduate Course, Lunch Sym posium, Dinner Symposium, Symposium serta Meet The Expert.

Selain simposium, para peserta nantinya juga akan mengikuti kegiatan city tour di Banda Aceh dan Sabang untuk menikmati pariwisata, cagar budaya, panorama alam, dan juga menikmati kuliner khas Aceh.

“Selain acara ilmiah, kami juga merancang program bagi seluruh peserta dan keluarga bekerja sama dengan Dinas Pariwisata untuk dapat berwisata di sekitar kota Banda Aceh dan Sabang sambil menikmati lezatnya berbagai kuliner khas Aceh,” ujar dr. Fauzi Yusuf.

Fauzi Yusuf juga mengatakan, partisipan yang akan mengikuti kegiatan ini terdiri dari dokter spesialis konsultan gastro entero hepatologi, dokter spesialis penyakit dalam, peserta PPDS Ilmu Penyakit Dalam, dan dokter umum yang bertugas di Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan Primer, serta dokter maupun tenaga medis lain di bidang Gastro Entero Hepatologi.

“Para peserta memang sa ngat ingin ke Aceh. Partisipan yang akan mengikuti kegiatan ini mulai dari dokter spesialis kon sultan gastroenterohepatologi, spesialis penyakit dalam, peserta PPDS ilmu penyakit dalam, dokter umum,” ujar Fauzi Yusuf.

Panitia sendiri menargetkan jumlah yang akan hadir 500 – 600 orang peserta dari seluruh Indonesia hadir ke Aceh. Selain itu,kegiatan ini juga akan diramaikan dengan pameran dan Exhibition oleh sekitar 30 – 40 mitra bagian Ilmu Penyakit Dalam selama ini.

“Kami berharap para peserta yang mengikuti mendapatkan pengetahuan dalam mendiagnosis dan menangani pa sien dengan kasus Gastro En te ro Hepatologi sesuai protokol terkini dan mendapatkan pe ningkatan kemampuan serta kemandirian dalam mengatasi kasus Gastro Entero Hepatologi dengan tepat,” terang Fauzi Yusuf didampingi Sekretaris Panitia, dr. Azzaki Abubakar Sp.PD-KGEH, FINASIM.

Dia berharap, dengan adanya kegiatan yang merupakan event nasional ilmu penyakit da lam ini diharapkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Aceh terutama pada penyakit-penyakit terkait ilmu penyakit dalam akan semakin baik dan komprehensif.

“Jadi nanti akan ada dokter ahli penyakit dalam yang membidangi saluran cerna, hati, lever, lambung, jantung, dan lainnya. Semua akan datang ke Aceh untuk mengikuti Konkernas. Kali ini kita menjadi tuan rumah, sesuai dengan permintaan peserta waktu acara di Solo,” kata Dr dr Fauzi Yusuf.

Dalam Konkernas itu, ka ta dr Fauzi, juga akan dibahas agen da program dan pengembangan organisasi PPHI-PGI-PEGI. Selain itu juga akan di lak sanakan pertemuan ilmiah me ngenai perkembangan terkini dalam bidang gastroenterologi dan ilmu-ilmu terkait lainnya.

“Kita akan gelar simposium, workshop, termasuk disaster manajemen, serta seminar ilmiah,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Dr dr Fauzi Yusuf juga ikut menyampaikan, salah satu penyakit yang paling banyak diderita masyarakat Aceh saat ini adalah penyakit lambung.

Hal itu terlihat dari jumlah pasien yang setiap hari berobat atau konsul ke poli di RSUDZA, Banda Aceh. “Misal ada 1.000 orang yang berobat ke poli setiap hari, 20-30 persen merupakan pasien gangguan lambung. Penyebab tingginya penderita lambung itu karena tiga hal, jenis makanan yang kita makan, jumlah makanan, dan jadwal makan kita sehari-hari,” pungkas Dr dr Fauzi Yusuf. (*)