Berharap Dukungan Optimalkan Layanan
KETERSEDIAAN sarana penunjang medis yang memadai dengan layanan terbaik, merupakan cita-cita dan keinginan dari manajemen rumah sakit dan pemerintah daerah selaku pemilik kepada seluruh masyarakat di Tanah Rencong.
Salah satu cara yang diupayakan oleh manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA), Banda Aceh, Provinsi Aceh guna menghadirkan pelayanan terbaik yang didukung alat medis canggih dan sumber daya manusia mumpuni adalah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) setiap tahunnya.
Wadir Administrasi dan Umum RSUDZA, Fakhruddin AR, S.IP, M.Si di ruang kerjanya mengatakan saat ini pihaknya sedang menyiapkan pembahasan terkait usulan yang akan diajukan dalam RAPBA 2017.
Ia menjelaskan programprogram pendukung yang akan dijalankan pada anggaran tahun 2017 telah disampaikan dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (PPAS).
“Ada sejumlah program prioritas yang sudah kita ajukan untuk tahun 2017, salah satunya pembangunan ruang operasi baru dan juga penyediaan sarana pendukung cangkok ginjal,” katanya.
Ia mengatakan berbagai program yang sudah di akomodir dalam KUA PPAS tersebut saat ini dalam proses pembahasan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) melalui komisi yang ada di lebaga legislatif tersebut.
Menurut dia beragam program yang diajukan untuk peningkatakan layanan kepada masyarakat untuk bidang kesehatan tentu tidak akan perjalan sempurna jika tidak didukung penuh oleh anggaran yang memadai sesuai dengan program yang telah direncanakan.
“Artinya, beragam program prioritas yang diusulkan itu termasuk kegiatan rutin merupakan bagian terpenting yang telah direncanakan oleh manajemen rumah sakit untuk peningkatan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan medis,” katanya.
Ia mengatakan tanpa dukungan yang maksimal dari parlemen khususnya dalam proses penganggaran, maka upaya peningkatan layanan dan menghadirkan sarana dan prasarana penunjang sesuai kebutuhan sulit untuk digapai oleh rumah sakit milik Pemerintah Aceh itu.
Karena itu, pihaknhya berharap beragam program yang telah diusulkan dan saat ini dibahas bersama DPR Aceh dapat disetujui dan nantinya dapat dilaksanakan pada tahun anggaran 2017.
“Kami berharap dukungan penuh dari wakil rakyat yang ada di DPR Aceh untuk menyetujui program tahun 2017, sehingga upaya peningkatan layanan dan juga memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat di provinsi ini terus berjalan secara berkelanjutan,” katanya.
Pihaknya meyakini dengan adanya dukungan penuh dari seluruh anggota parlemen Aceh, maka upaya menghadirkan beragam sarana penunjang yang termuat dalam setiap tahun anggaran akan terpenuhi setiap tahunnya.
Dalam menjaga keberlanjutan pelayanan rutin yang dilakukan rumah sakit daerah di provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu, pihaknya juga akan mengajukan izin melakukan pelelangan mendahului kepada Gubernur Aceh untuk bidang konsumsi pasien, petugas kebersihan dan perawatan mesin canggih yang ada di rumah sakit tersebut.
Ia menjelaskan pelelangan mendahuli tersebut dilakukan agar pada awal tahun anggaran kegiatan tersebut akan berjalan normal dan apa bila tidak dilakukan lebih cepat maka makan minum, kebersihan rumah sakit dan pemeliharaan mesin canggih tidak ada yang melaksanakan karena ketiadaan pelaksana kegiatan.
“Artinya, bidang-bidang yang dilakukan pelelangan mendahului ini merupakan kegiatan yang harus dilakukan lebih awal sebab jika tidak akan berdampak negatif terhadap pelayanan. Contohnya apa bila tidak ada makan minum untuk pasien tentu ini akan membuat pasien kelaparan dan kebutuhan gizi pasien juga akan berkurang,” katanya.
Ia mengatakan kegiatan tersebut setiap tahunnya dilakukan lebih cepat dan dalam pelaksanaan tetap mengacu pada prosedur dan mekanisme yang berlaku yakni melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP).
Dukungan penuh dari DPR Aceh tentu akan memudahkan manajemen RSUDZA menjawab berbagai kebutuhan sarana medis yang disesuaikan dengan keluhan kesehatan yang banyak dialami oleh masyarakat di bumi Iskandar Muda itu.(if)