Kasus di Daerah Sering Terlambat Dirujuk
KHUSUS bagi bayi penderita malformasi anorectal di daerah, menurut dr. Dian Adi Syahputra Sp.BA, terkadang terlambat dibawa ke RSUDZA untuk mendapatkan penanganan. Padahal, kasusu itu harus ditangani segera, jika tidak akan berakibat fatal bagi bayi. Katanya, rata-rata pasien baru dibawa saat usia sudah dua atau tiga hari. Saat itu, kondisi perut sudah kembung, bahkan ada yang sampai kekurangan cairan, sudah mulai terjadi proses penyebaran infeksi. Meski begitu, tim dokter tetap masih bisa menanganinya, dengan kemungkinan tingkat mortalitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien yang mendapatkan penanganan lebih awal.
Dirinyapun berharap, jika ibu bayi atau keluarga mengetahui ada kelainan terhadap anak yang baru saja dilahirkan, segera konsultasikan kepada dokter bedah, khususnya dokter bedah anak untuk dapat dilakukan penanganan secepatnya. Lebih lanjut dokter Dian menyampaikan, ia pernah menemukan kasus malformasi anorectal pada wanita berusia 27 tahun. Pasien tersebut memiliki saluran pembuangan dekat lubang alay vitalnya. Berhubung sejak lahir tidak pernah ada keluhan, maka menurut keluarga tidak perlu mendapatkan penanganan saat masih bayi.
Namun ketika ia berusia 27 tahun dan hendak menikah, baru menyadari ada hal yang tak lazim. Makanya baru kemudian bersedia untuk dilakukan tindakan operasi. Kasus tersebut dapat ditangani dengan baik, meski dengan operasi dengan tingkat yang lebih sulit.(sl)