Administrasi Tertata dengan Sistem Online
SISTEM aplikasi registrasi pasien secara online baru saja diluncurkan Wakil Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah MT pada akhir Oktober 2017 di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.
Peluncuran aplikasi tersebut juga menjadikan sebuah sistem manajemen yang saling berkaitan antara pelayanan kesehatan dan juga pelayanan administrasi dan umum yang ada di rumah sakit plat merah milik Pemerintah Aceh tersebut.
Seiring perkembangan teknologi, maka semua data tersimpan secara sistem dan ini juga akan memberikan sebuah dampak dan perkembangan besar terhadap pelayanan dan tindakan yang dilakukan oleh berbagai divisi di rumah sakit.
Dalam hal administrasi dan umum, manajemen rumah sakit juga tidak pernah absen dalam menerapkan beragam inovasi dan terobosan yang dilakukan tersebut saling terintegrasi satu sama lainnya.
“Antara satu sistem dengan sistem lainnya saling berkaitan. Jika kita bicara rumah sakit, maka kita bukan hanya berbicara petugas medis tapi juga didukung oleh tenaga lainnya salah satunya bagian administrasi,” kata Wakil Direktur (Wadir) Administrasi dan Umum RSUDZA, Fakhruddin S.IP M.Si kepad kru Tabloid RSUDZA Lam Haba di ruang kerjanya.
Persiapan administrasi merupakan hal yang lumrah dalam setiap kegiatan, dan tanpa adanya data yang lengkap akan berdampak terhadap proses tindakan yang akan dilakukan oleh setiap bidang.
Ketersediaan administrasi yang cukup juga berlaku di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin Provinsi Aceh, dimana setiap pasien yang akan berobat diwajibkan harus menyiapkan surat rujukan.
Ia menjelaskan RSUDZA merupakan rumah sakit rujukan dari rumah sakit yang ada di Aceh termasuk juga Puskesmas, sehingga surat rujukan merupakan hal yang penting untuk berobat baik di poliklinik maupun di instalasi gawat darurat (IGD).
Menurut dia, berbagai data yang masuk ke bagian administrasi RSUDZA akan diproses secepatnya sehingga setiap pasien yang memang harus dilakukan penanganan segera, maka akan dilakukan tindakan cepat.
“Artinya, jika pasien tersebut perlu dirawat maka akan dilakukan tindakan medis baik rawat inap atau pun rawat jalan untuk pasien yang didiagnosa tidak perlu dirawat. Semua tergantung dari hasil medis setiap pasien,” katanya.
Ia mengatakan, untuk penanganan rawat inap akan langsung dipindahkan ke ruangan, sepanjang ruangan masih tersedia pada hari tersebut atau akan dipindahkan pada hari berikutnya.
“Kami akan melayani semua masyarakat yang datang ke rumah sakit, namun persyaratan administrasi merupakan hal utama yang juga perlu dipersiapkan sebab ini juga terkait terhadap penanganan yang akan dilakukan pihak rumah sakit,” katanya.
Ia mengatakan kehadiran aplikasi registrasi online dalam pendaftaran pasien RSUDZA juga akan mempermudah kinerja dan juga data yang masuk tersimpan secara langsung dalam sistem yang telah ada.
“Artinya, kehadiran sistem aplikasi ini juga akan menjadikan data yang dimiliki Rumah Sakit sangat lengkap dan jika sewaktu-waktu pasien tersebut berobat kembali juga akan keluar di sistem seperti pasien lama,” katanya.
Menurutnya, beragam aplikasi yang dilahirkan terhubung ke segala bidang merupakan wujud dan komitmen manajemen RSUDZA dalam memberikan kemudahan dan layanan terbaik kepada masyarakat.
Aplikasi yang baru diluncurkan ini juga merupakan sebuah terobosan dari RSUDZA dalam rangka mendukung visi dan misi Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah,” katanya.
Dalam mengoperasikan beragam sistem tersebut, tentu sangat didukung oleh tenaga-tenaga terampil, handal dan menguasi terhadap berbagai data yang tersimpan secara baik dalam sistem data yang dimiliki oleh rumah sakit tersebut.
“Kami memberikan kesempatan kepada staf guna meningkatkan sumber daya manusia dengan mengikuti berbagai pelatihan dan juga pendidikan dalam dan luar negeri,” terangnya.
Pihak yang menaungi bidang administrasi dan umum tersebut akan bekerja optimal untuk memproses secara langsung setiap data pasien baik yang berobat jalan dan rawat inap.
“Setiap data yang masuk akan diproses pada hari itu juga. Pekerjaan hari ini dikerjakan hari ini bukan untuk ditunda pada hari esok,” katanya.
Ia menambahkan, aplikasi yang telah beroperasi di Rumah Sakit Umum milik Pemerintah Aceh tersebut merupakan buah karya dari tim informasi dan teknologi (IT) yang ada di rumah sakit tersebut sehingga pihaknya sangat mudah untuk mengembangkan aplikasi tersebut.
“Ini merupakan buah karya dari tenaga yang ada di lingkungan RSUDZA dan kita dapat terus terus mengembangkan secara lebih baik, sebab SDM-nya berasal dari rumah sakit bukan menggunakan SDM dari luar,” ungkap Fakhruddin.(if)