Petugas Registrasi Telah Diedukasi
KEHADIRAN pendaftaran pasien berbasis online, tentu saja harus diikuti dengan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya para pegawai yang ditugaskan di bagian terdepan dalam pelayanan kesehatan, terutama petugas registrasi.
Sebelum registrasi online resmi diluncurkan, para petugas ini sudah lebih dulu diberikan edukasi, dengan memberikan pemahaman tentang bagaimana sistem pendaftaran itu berjalan.
Saat ini, semua petugas loket sudah sangat paham tentang registrasi online. Sehingga bisa saling melengkapi dan mengisi saat ada salah satu petugas berhalangan hadir.
Saat ini, jumlah petugas yang disiagakan di seluruh loket pendaftaran pasien di RSUDZA, termasuk di loket registrasi online ada 13 orang. Mereka ditempatkan di 12 loket yang tersedia. Sisanya satu petugas lagi, bertanggung jawab untuk melegalisasi stempel jaminan.
Kepala Instalasi Rekam Medis RSUDZA Herawati, A.Md, PK, mengakui jika, jumlah petugas loket masih sangat kurang. Kendalanya, di saat ada satu petugas yang sakit atau cuti, maka langsung kosong karena tidak ada penggantinya. “12 loket dengan 13 petugas yang satu lagi khusus melegalisasi stempel jaminan,” sebutnya.
Herawati melanjutkan, setiap hari ada 1.200 sampai 1.400 pasien datang untuk berobat ke rumah sakit rujukan terbesar di Aceh ini. Mereka memenuhi 12 loket yang disediakan. Loket 1 dan 2, diperuntukkan bagi pendaftaran pasien baru. Persyaratan tetap sama, membawa kartu JKN (KIS, kartu BPJS, Kartu Askes, Kartu Jamkesmas atau JKRA), KTP, KK dan Surat Rujukan.
Loket 3,4,5 dan 6 adalah loket diperuntukkan bagi pasien berobat ulang atau control ulang. Mereka sudah memiliki kartu berobat. Loket 7 adalah khusus bagi anak-anak. Menjadi prioritas sehingga tidak diberlakukan sistem antrian.
Bisa langsung datang untuk mendaftar, petugas juga dengan cepat akan langsung memprosesnya.
Sementara loket 8 untuk pasien reguler biasa, ikut antrian sama seperti di poli biasa. Loket 9, dikhususkan bagi pasien lanjut usia dan pasien disabilitas.
Sementara loket 10 adalah loket bagi pegawai rumah sakit.
Disediakan khusus agar tidak mengganggu pelayanan masyarakat. Apalagi jumlah pegawai lumayan banyak, belum lagi para keluarganya. “Loket 7, 8, 9 dan 10 tidak berlaku antrian, boleh langsung datang mendaftar,” sebut Herawati.
Loket 11 dan 12 adalah loket eksekutif dan loket registrasi online. Ia melanjutkan bahwa masyarakat sudah sangat paham dengan sistem pelayanan di rumah sakit, namun diakuinya, budaya membaca yang masih sangat kurang.
Buktinya, meski sudah banyak dipasang panduan dan persyaratan pendaftaran di depan, namun saat tiba di loket persyaratan yang dilampirkan tidak lengkap, bahkan ada yang tidak ada sama sekali.
Sehingga perlu waktu lagi bagi petugas untuk memberKita meyakini, lambat laun akan banyak yang mendaftar secara online, mungkin nanti rencana ada penambahan loket. Namun kita lihat dulu perkembangan seperti apa.” Herawati, A.Md, PK Kepala Instalasi Rekam Medis RSUDZA “ *Datang ke Loket Hanya Tunjukkan Barcode ikan penjelasan, sementara di belakang masih banyak yang mengantri. Kondisi tersebut terkadang membuat waktu pelayanan menjadi sedikit terhambat.
Ia mengimbau kepada keluarga pasien maupun calon pasien, sebelum mengambil nomor antrian harus memastikan terlebih dahulu semua persyaratan lengkap, termasuk surat rujukan. “Kita pun sudah menyediakan meja khusus untuk verifikasi di bagian depan, petugas akan membantu memeriksa kelengkapan. Terkadang masih saja masyarakat kurang paham, meski sudah ada panduan,” terangnya.(sl)