RSUDZA Konsisten Jalankan Aspek Syariah

LAYANI pasien dan pelanggan rumah sakit dengan sepenuh hati, tulus, ikhlas, dengan menja-ga etika dan marwah profesi. Dengan demikian Insya Allah membawa barakah dan ridha Allah SWT. Itulah sepenggal pesan yang ditanamkan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) dr. Isra Firmansyah, Sp.A, Ph.D kepada insan rumah sakit milik Pemerintah Aceh itu.

RSUDZA baru saja menuntaskan Survei Istiqamah Sertifikasi Syariah di RSUD dr. Zainoel Abidin dengan hasil capaian yang luar biasa, yaitu 92 persen, yang dilakukan Tim Assesor MUKISI (Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia).

Survey Istiqamah merupakan asesment ulang seperti Survei Sertifikasi Syariah rumah sakit sebelumnya. Survei istiqamah menilai konsistensi (keistiqomahan) rumah sakit dalam menjaga dan menjalankan aspek syariah dalam pelayanan medis dan manajemen.

Menjelang 3 tahun rumah sakit yang tersertifikasi syariah harus dinilai melalui Survei Istiqamah apakah layak atau tidak untuk dilakukan Re-Sertifikasi (Sertifikasi Ulang).

Orang nomor satu di rumah sakit rujukan utama di Provinsi Aceh itu menuturkan banyak keuntungan dari sertifikasi yang telah diperoleh selama ini dan kini kembali dilakukan penilaian ulang oleh Tim MUKISI.
Ada pun keuntungan sertifikasi yang telah berjalan dan akan diraih kembali itu yakni terjadinya peningkatkan yang akan didapat seiring dengan re-sertifikasi rumah sakit syariah, antara lain pasien mendapatkan layanan islami sesuai prinsip dan standar syariah, pasien mendapatkan edukasi islami selama menjalani perawatan. Makanan dan minuman yang disajikan oleh Instalasi Gizi terjamin kehalalannya oleh Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh. Juga jaminan halal pada bahan kimia dan proses laundri dan penggunaan obat non-halal hanya untuk indikasi medis emergency/life saving.

Selanjutnya Instalasi Farmasi bersama Komite Syariah aktif merekomendasikan untuk mengeluarkan obat/BHP Non-Halal NonEmergency/Life Saving bila ada pilihan lain. Label obat berisi pesan-pesan agama Islam, pendampingan talqin pada pasien sakaratul maut untuk ikhtiar mengantarkan kematian yang husnul khatimah, pelayanan ambulans RSUDZA dilengkapi dengan Audio Doa Safar, Stiker Doa Safar, Audio Muratal Al-Qur’an dan Al- Qur’an.

Kemudian dana rumah sakit sudah seluruhnya dipindahkan ke Bank Syariah, seluruh transaksi perbankan termasuk gaji melalui Bank Syariah, dan pelayanan-pelayanan lainnya yang maksimal sesuai dengan prinsip dan standar syariah.

RSUD dr. Zainoel Abidin memperoleh sertifikasi sebagai Rumah Sakit Syariah pada 20 Desember 2018/12 Rabi’ul Awwal 1440 H yang berlaku selama 3 tahun. Manajemen berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaik kepada seluruh masyarakat yang menggunakan layanan kesehatan di rumah sakit rujukan utama tersebut.

Dalam mewujudkan resertifikasi kembali, pihaknya telah menyiapkan berbagai persiapan perbaikan pelayanan sesuai standar syariah seperti kepatuhan dalam menjalankan standar pelayanan minimal dan indikator mutu syariah, persiapan persyaratan seperti sistem jaminan produk halal untuk mendapatkan sertifikat halal gizi yang dikeluarkan oleh MPU Aceh, persiapan administrasi untuk pengurusan laundri halal dan persiapan borang-borang administrasi, fasilitas, dan sarana prasarana sesuai standar rumah sakit syariah.

“Target dari resertifikasi ini adalah meningkatkan kepatuhan dalam menjalankan standar pelayanan minimal RS syariah dan indikator mutu syariah lebih ditingkatkan lagi,” katanya.

Isra Firmansyah
Direktur RSUDZA

Ada pun Standar Pelayanan Minimal Syariah yakni Membaca Bismillah sebelum pemberian obat dan tindakan, Hijab untuk pasien, Mandatory training untuk Fiqih Pasien. Seluruh karyawan mendapat training tentang Thaharah, bimbingan shalat dan talqin. Selain itu juga adanya edukasi islami (leaflet atau buku islami), pemasangan EKG sesuai gender, pemakaian hijab di kamar operasi dan penjadwalan operasi elektif tidak terbentur waktu shalat sehingga tidak perlu menjamak shalat.

Kemudian indikator mutu syariah yakni pasien sakaratul maut terdampingi dengan talqin, mengingatkan waktu shalat dan pemasangan kateter urine (DC) sesuai gender. “Alhamdulillah, seluruh standar pelayanan minimal syariah dapat tercapai di atas target, begitu juga indikator mutu syariah juga dapat dicapai melampaui target,” katanya.
Selain standar pelayanan minimal dan indikator mutu, target yang diraih dalam ReSertifikasi RS Syariah saat ini adalah capaian pelayanan gizi yang berbasis produk halal dan pelayanan laundry yang sesuai dengan prinsip syariah.(ata)