Jadi Bahan Studi Banding Negeri Jiran
KEBIJAKAN aplikasi pelayanan Islami yang kini telah satu tahun berjalan secara kontinyu di RSUDZA Banda Aceh, telah menjadi buah bibir di jajaran rumah sakit daerah di Aceh maupun luar Aceh bahkan luar negeri.
Tak heran bila tiba tiba RSUDZA menjadi salah satu tujuan wisata di Kota Banda Aceh, khususnya kelompok yang ingin melihat dari dekat, bagaimana sebuah konsep layanan medis secara islami digelindingkan.
Di sisi lain, pihak manajemen RSUDZA terus melakukan pembenahan serta inovasi inovasi untuk terus menuju pelayanan yang benar benar Islami.
Menurut Wakil Direktur bidang Pelayanan RSUZA DR dr Azharuddin, Sp.OT.Spine, salah satu bentuk inovasi lanjutan itu adalah berupa program khusus dilakukan manajemen, mendatangkan ustad dan ustadzah ke setiap ruang perawatan pasien.
Para ustad dan ustazah juga memberikan penguatan, menjelaskan makna dari sakit bahwa itu bahagian dari pengurangan dosa. Ini sudah rutin lebih setahun dilaksanakan dan sampai saat ini masih berjalan.
Program ini sudah dilakukan jauh hari, sebelum rumah sakit meraih Akreditasi Paripurna.
Saat ini, ada tiga ustad dan dua ustadzah yang diperbantukan untuk memberikan penguatan dan bimbingan agama kepada pasien dan keluarga pasien. Termasuk mengajarkan cara menjalankan shalat lima waktu dengan kondisi pasien yang sedang sakit.
Para ustadz dan ustadzah tersebut, dengan senang hati memberikan nasehat dan penjelasan, sehingga pasien bisa menjalankan ibadah dengan khusyuk dan tanpa ragu, meski sedang dirawat, diperban atau bahkan dalam kondisi dipasang gips. “Para ustad dan ustazah juga memberikan penguatan, menjelaskan makna dari sakit bahwa itu bahagian dari pengurangan dosa. Ini sudah rutin lebih setahun dilaksanakan dan sampai saat ini masih berjalan,” ujar dr Azharuddin, salah seorang spesialis bedah tulang yang punya jam terbang profesi lintas propinsi dan negara.
Selain kepada pasien, keluarga pasien juga diberikan tausiah secara langsung maupun usai shalat lima waktu di Masjid Raudhatul Jannah, RSUDZA. “Kalau ingin melihat nuansa Islam, silahkan lihat ketika waktu shalat lima waktu tiba. Masjid di komplek rumah sakit membludak jamaah. Seluruh pegawai menghentikan kegiatan non medisnya,” tandasnya.
Sejak konsep pelayanan islami dilaksanakan, kata dr Azharuddin, RSUDZA sudah beberapa kali kedatangan tamu khusus dari Negei Jiran Malaysia dan Amerika untuk sharing pengalaman, bagaimana rumah sakit kita memberikan pelayanan dan perawatan bernuansa Islam. “Mereka juga ingin mengetahui bagaimana para pegawai berkomunikasi dengan pasien,” terangnya.(sl)
nice article, thanks..
informasi yg menarik.knp ga semua rumah sakit sperti itu ya?