SDM Handal Dukung Layanan Prima
TINGKAT Ketersediaan sumber daya manusia (SDM) mumpuni merupakan faktor yang sangat penting dan berpengaruh terhadap kinerja sebuah lembaga. Tentu saja termasuk Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Provinsi Aceh yang saban hari memberi pelayanan medis bagi penduduk di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.
Rumah sakit milik Pemerintah Aceh tersebut juga memberikan perhatian serius terhadap ketersediaan SDM yang mumpuni demi mewujudkan dan memberikan layanan prima kepada setiap pasien yang datang ker rumah sakit tersebut.
“Salah satu upaya meningkatkan seumber daya manusia yang terus kita lakukan salah satunya melalui pelatihan yang bertujuan meningkatkan kemampuan individu staf dan tenaga medis dalam mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat,” kata Wakil Direktur Pengembangan SDM SDM RSUZA, Marwan Nusuf, B.HSc, MA di ruang kerjanya.
Rumah sakit yang kini menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) tersebut, tidak ingin jika SDM yang dimiliki rumah sakit kelas IIA tersebut, hanya untuk kualifikasi biasabiasa saja, tapi harus unggul di berbagai bidang layanan yang dimiliki rumah sakit.
RSUZA kini memiliki dokter ahli sebanyak 167 orang, dokter umum sebanyak 65 orang, dokter gigi sepuluh orang dan perawat 686 orang.
Kita selalu mempersiapkan SDM yang mampu melayani pasien dengan baik dan mereka mendapat pelayana dengan ramah oleh setiap petugas. Ini juga bagian yang menjadi komitmen dari sebuah metode penyembuah pasien yang diterapkan RSUZA
Menurut Marwan dalam mengoptimalkan pelayanan, peningkatan kemampuan SDM tidak hanya dilakukan pada tenaga medis, dokter dan perawat, tetapi pada semua bidang yang berhubungan langsung dengan penunjang kegiatan rumah sakit termasuk hingga level pimpinan.
“Artinya, semua yang terlibat kita berikan pelatihan sehingga sebuah bagian berjalan secara terpadu dan semuanya berjalan dengan cepat, baik dalam memberikan pelanyanan prima kepada setiap pasien, hingga pengurusan administrasi,” katanya.
Ia menjelaskan seiring dengan raihan Sertifikat Paripurna yang disandang RSUZA dari komite akreditasi rumah sakit (Kars), maka ketersediaan sumber daya manusia mumpuni di berbagai sektor menjadi faktor ikut berperan penting dalam memberikan layanan prima kepada setiap masyarakat yang memanfaatkan fasilitas kesehatan di rumah sakit tersebut. “Kita selalu mempersiapkan SDM yang mampu melayani pasien dengan baik dan mereka mendapat pelayana dengan ramah oleh setiap petugas. Ini juga bagian yang menjadi komitmen dari sebuah metode penyembuah pasien yang diterapkan RSUZA,” katanya.
Marwan menjelaskan ada beragam pelatihan yang telah digelar pihak manajemen rumah sakit tersebut dalam meningkatkan sumber daya manusia di lingkungan rumah sakit umum milik provinsi itu seperti Basic Life Support (BLS) atau Bantuan Hidup Dasar (BHD) untuk individu yang bukan tenaga kesehatan.
BHD melatih seseorang apabila dalam suatu keadaan ditemukan korban dalam kondisi darurat medis ataupun tidak adanya nafas dan nadi tidak berdenyut. Maka harus segera dilakukan tindakan terhadap korban tersebut. Pelatihan itu juga mengajarkan bagaimana cara membantu tahap pertama terhadap orang yang tiba-tiba jatuh pingsan atau tidak sadarkan diri sambil menunggu bantuan dari tenaga kesehatan.
Pelatihan selanjutnya adalah hand hygiene, APAR (Alat Pemadam Api Ringan), food service, matrikulasi pegawai baru, pelatihan Ponek, kegiatan workshop tentang manajeman dan penggunaan obat, pelatihan mission vision values meaning (MVVM), komunikasi skill, sosialisasi dan simulasi.
Selanjutnya pelatihan penanggulangan dan evakuasi bencana kebakaran untuk case managerm, pelatihan transfer pasien, pelatihan triage, pelatihan nyeri, transfusi darah, VCTPITC, kegiatan in house training food service bagi ahli gizi.
Ia mengatakan pihak manajemen akan senantiasa memberikan dukungan maksimal dalam rangka meningkatkan SDM, sehingga seluruh tenaga bisa meningkatkan keahliannya serta ketrampilannya sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga berdampak pada peningkatan produktivitas, efektivitas dan efisiensi kerja yang akhirnya dapat meminimalkan biaya dalam beragam aktivitas.(if)