Training Holistic Spiritual Qur’ani (HSQ)

Istimewa
Istimewa

SEBAGAI rumah sakit peduli ibadah, RSUD dr. Zainoel Abidin senantiasa berusaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang bernuansa Islami.

Telah diketahui bahwa RSUD dr. Zainoel Abidin saat ini menyediakan para ustadz dan ustadzah untuk memberikan bimbingan rohani dan bimbingan ibadah kepada para pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan di RS pusat rujukan provinsi Aceh ini.

Selain memberikan layanan Islami kepada pasien, Manajemen RSUD dr. Zainoel Abidin juga berkomitmen memberikan pelatihan – pelatihan bernuansa Islami kepada pegawai. Pelatihan ini dilaksanakan untuk memberikan bekal bagi pegawai dalam meningkatkan kapasitas pelayanan.

Selain keterampilan medis, sisi psikologis pegawai juga sangat penting untuk diperhatikan sehingga dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien, para pegawai RSUD dr. Zainoel Abidin dapat memberikan pelayanan dengan kualitas terbaik secara ikhlas dan penuh kepedulian.

Hal ini sesuai dengan motto RSUD dr. Zainoel Abidin : “Memberi lebih dari yang diharapkan”.

Salah satu pelatihan yang dilaksanakan untuk unsur pegawai RSUD dr. Zainoel Abidin pada bulan Juni 2016 ini adalah pelatihan Holostic Spiritual Qur’ani (HSC). Pelatihan ini dilaksanakan dalam dua gelombang yaitu gelombang pertama pada tanggal 8 Juni 2016 diikuti oleh jajaran manajemen serta gelombang kedua pada tanggal 9 Juni 2016 diikuti oleh unsur dokter spesialis dan para perawat dalam lingkungan RSUD dr. Zainoel Abidin.

Masing-masing gelombang diikuti oleh 40 (empat puluh) orang peserta.

Pelatihan ini merupakan pelatihan dasar untuk memperkenalkan dan mengingatkan kembali kepada umat Islam akan kedahsyatan mukjizat Al qur’an sebagai kalamullah dan kitab suci umat Islam. Pelatihan ini diharapkan dapat menumbuhkan kembali keyakinan dan kecintaan peserta terhadap Al Qur’an.

Pelatihan ini langsung dibimbing oleh pemateri utama Holistic Spiritual Qur’an (HSC) dari Jakarta, Ust. DR. Mirza Iskandar. Pelatihan ini sendiri dilaksanakan dalam dua sesi yaitu sesi pertama mulai pagi sampai menjelang shalat dzuhur yang diisi dengan dalil-dalil dan bukti kemukjizatan Al Qur’an serta sesi dua dimulai setelah dzuhur sampai waktu ashar diisi dengan praktek langsung terapi Qur’an kepada seluruh peserta.

Pelatihan ini dibuka oleh Wakil Direktur SDM RSUD dr.

Zainoel Abidin Bapak Marwan Nusuf, B. HSc, MA yang diawali dengan laporan ketua panitia, dr. Isra Firmansyah, Sp. A selaku kepala bidang Diklat RSUDZA.

Dalam pelatihan ini, para peserta dibekali dengan materi-materi yang bertujuan untuk membuka wawasan tentang kemikjizatan Qur’an. Diantaranya dalil-dali yang menegaskan bahwa begitu banyak keutamaan bagi orang yang membaca Qur’an. Diantaranya, Rasulullah pernah bersabda : “Amal yang paling utama bagi ummatku adalah membaca Al Qur’an”. “Bacalah Qur’an, karena ia (Qur’an) akan datang pada hari kiamat untuk memberi syafaat bagi pembacanya”. Dan yang paling dahsyat lagi, Rasulullah juga bersabda : Barang siapa yang ingin dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya, maka perhatikanlah, apabila ia suka membaca al qur’an niscaya Allah dan Rasul akan mencintainya”.

Pada materi selanjutnya, pemateri memaparkan dalildalil dan hasil-hasil penelitian yang menunjukkan bahwa Qur’an dapat bermanfaat secara nyata terhadap kecerdasan dan kesehatan. Diantaranya firman-firman Allah yang begitu nyata menyebutkannya, “QS Al Isra ayat 82 : Dan Kami turunkan dari Al qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al qur’an itu tidaklah menambah kepada orangorang yang dzalim selain kerugian”. “QS Yunus 57 : Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada serta petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”. Rasulullah saw juga bersabda “kepada kalian diberikan dua obat (penawar) yaitu madu dan Al Qur’an . Sebaik-baik obat adalah Al Qur’an”.

Disamping dalil, pemateri juga menunjukkan hasil penelitian terhadap terapi Qur’an.

Diantaranya hasil penelitian di Bustom University Amerika menyebutkan bahwa, mendengarkan dan membaca Al Qur’an dengan baik dan benar dapat menurunkan ketegangan syaraf stress hingga 68 %. Penilitian lain menunjukkan bahwa membaca Al Qur’an sehabis maghrib dan subuh dapat meningkatkan kecerdasan otak sampai 80 %. Karenanya, jangan pernah putuskan interaksi dan komunikasi anda dengan Al Qur’an setiap hari.

Penelitian lain menegaskan bahwa, tidak ada terapi suara apapun yang dapat merangsang perkembangan otak janin selain terapi qur’an.

Karenanya, ibu hamil sangat dianjurkan untuk membaca Al Qur’an atau mendengar tilawah Qur’an dalam masa kehamilannya.

Selanjutnya, bagaimana caranya agar Al Qur’an yang kita dengan (sama’i) dan Al Qur’an yang kita baca (tartil/ tilawah) setiap harinya dapat berfungsi sebagai penawar/ obat jasmani dan rohani bagi kita? Caranya adalah dengan meluruskan niat mendengar/ membaca Al Qur’an hanya mengharap keridhaan Allah semata. Selanjutnya, dalam membaca Al Qur’an harus dikondisikan secara penuh konsentrasi dan tadabbur. Tidak dibaca dalam keadaan tergesa gesa dan diantara aktifitas lain yang mengganggu bacaan al Qur’an tersebut. Jadikanlah bacaan Qur’an sebagai komunikasi langsung dengan Allah lewat kalamNya yang mulia.

Terapi Qur’an ini, selanjutnya diharapkan dapat diterapkan kepada pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan di RSUDZA. Sehingga seluruh pasien yang dilayani pada RSUDZA sebagai rumah sakit dengan pelayanan Islami dapat memperoleh terapi menyeluruh, terapi medis dan terapi qur’an.