ID Card Khusus Bagi Pendamping Pasien

DALAM menjaga keamanan dan kenyamanan pasien, pihak Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Acehjuga menerapkan aturan ketat, keluarga pasien tidak boleh sembarangan masuk ruangan. Harus memakai ID Card khusus yang disediakan pihak rumah sakit. Dengan begitu, siapa yang menunggu pasien jelas.

Wakil Direktur Pelayanan Medis RSUDZA, Dr dr Azharuddin mencontohkan, ketika ada pasien yang menjalani perawatan di ruang Arafah 1, kamar 5. Identitas yang menunggu harus jelas dan digantung di leher. Serta harus seizin yang ditunggu.

Kalau memang nanti gantian jaga, katakanlah ia pergi keluar untuk mencari makan, maka dia harus berikan ID Card kepada penggantinya.

Langkah itu dilakukan, dalam rangka untuk menghindari hal tidak diinginkan.

Seperti ada pengunjung yang tidak diinginkan.

“Ini pembelajaran bagi kita untuk pengawasan yang lebih ketat dan petugas setiap hari kita briefing terus menerus untuk mengingatkan hal demikian,” ucapnya.

Untuk jam besuk, juga sudah ditetapkan, baik di jam kerja maupun bukan jam kerja.

Bahkan sudah ditempel di setiap ruangan, namun kadang masih ada saja keluarga pasien yang datang dari luar daerah memaksakan diri yang terkadang ribut dengan petugas rumah sakit , dan ini menjadi dilematis karenanya.

Di satu sisi, terlalu tegas memang harus demikian, tapi di sisi lain, namanya juga manusiawi dan sosial, saat ada keluarga pasien datang berkunjung dari luar kota sehingga petugas menjadi tidak tega, apalagi ada semacam budaya bagi orang Aceh untuk datang beramai – ramai berkunjung saat ada keluarga atau kerabat yang dirawat di rumah sakit.

“Ini yang terkadang membuat petugas kita di lapangan menjadi dilematis dalam menerapkan aturan yang ada, namun pihak manajemen terus berusaha tetap ingatkan untuk kepatuhan. Banyak yang patuh dari pada yang tidak. Insya Allah dengan kita sosialisasi terus menerus dan kesabaran tinggi, bisa kita laksanakan hinga berjalan maksimal,” demikian pungkasnya. (sl)