Komitmen Tiada Henti Untuk Keamanan dan Kenyamanan Pasien

SATU harga yang tak bisa ditawar bagi jajaran manajemen RSUDZA adalah, komitmen tiada akhir bagi terwujudnya keamanan dan kenyamanan pasien. Semua itu adalah buah dari rangkaian pelayanan prima kepada publik yang menggunakan fasilitas di RSUDZA yang kini terakreditasi bintang lima.

Setiap unit atau instalasi yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin bekerja sesuai dengan standar operasional (SOP) yang telah ditetapkan. Dan itu juga menurut level predikat paripurna yang telah disandang oleh rumah sakit milik Pemerintah Aceh tersebut.

Ekspektasi tinggi terhadap komitmen keamanan dan kenyaman pengguna jasa RSUDZA itu, langsung tersaji saat memasuki area pelayanan di RSUDZA. Tampak barisan tenaga keamanan yang selalu siaga 24 jam baik di luar gedung dan dalam gedung rumah sakit.

Petugas keamanan yang ditempatkan baik di dalam gedung maupun dalam gedung tersebut, merupakan tenaga-tenaga yang telah diseleksi dan bekerja sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh manajemen rumah sakit. “Keselamatan, keamanan dan kenyamanan pasien di RSUDZA merupakan program yang terintegrasi yakni mulai dari tindakan non medis sampai dengan tindakan medis,” kata Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, dr Fachrul Jamal, Sp An, KIC di ruang kerjanya.

Ia menjelaskan, program keselamatan dan keamanan yang terintegarasi tersebut, menjadikan satuan pengamanan sebagai unit pelayanan kesehatan, bertugas memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat yang menggunakan fasiltias kesehatan di RSUDZA.

Unit pengamanan tersebut hadir di rumah sakit, sebagai pihak yang selalu memastikan berbagai fasilitas gedung dijaga dengan baik. Sehingga tidak menimbulkan masalah terhadap pengguna dan pasien serta keluarga. “Artinya, semua fasilitas yang menjadi tanggung jawab petugas keamanan, mencakup sejak area luar gedung hingga kawasan dalam gedung rumah sakit, aman bagi seluruh pengguna,” katanya.

Orang nomor satu di rumah sakit milik Pemerintah Aceh tersebut menambahkan, untuk keselamatan pasien, merupakan usaha-usaha yang dikerjakan rumah sakit dalam menjaga proses pelayanan sekaligus menjaga keselamatan pasien.

Dalam menjaga fasilitias pendukung layanan medis seperti ruangan, listrik, lampu dan sarana dan prasarana lainnya, rumah sakit tersebut memiliki unit pelaksana pemeliharaan rumah sakit.

Ia mengatakan setiap bidang baik layanan medis maupun nonmedis memiliki SOP tersendiri. Selain itu, setiap mereka telah dibekali berbagai standar prosedur yang berlaku di rumah sakit RSUDZA. “Setiap penanganan pasien misalnya, para tenaga medis sudah diberikan pembekalan dan memiliki prosedur yang ketat terhadap berbagai tindakan apa saja yang akan dilakukan kepada pasien,” katanya.

Sementara kenyamana pasien dimulai sejak pasien masuk ke tempat pelayanan kesehatan. Kala itu tenaga medis akan melakukan pemeriksaan dan komunikasi secara efektif, guna memberikan berbagai penanganan secara maksimal.

“Setiap pasien yang dilayani di RSUDZA diberikan tanda pengenal yang lengkap seperti gelang dan memberi tanda tertentu terhadap pasien-pasien yang mudah terjatuh,” katanya.

Menurut dia pemberian identitas secara lengkap yang tertera di gelang misalnya, juga bagian memberikan pelayanan terbaik kepada pasien.

Sehingga berbagai pelayanan yang diterima sesuai dengan penyakit yang diderita seorang pasien. “Artinya dengan adanya identitas secara lengkap, maka seluruh petugas kesehatan tidak akan salah dalam memberikan setiap tindakan atau pun penanganan medis, termasuk dalam hal pemberian obat.”(if)