Bekal Sehat Untuk Anak

MARAKNYA penggunaan zat kimia berbahaya dalam makanan jajanan, seperti pewarna, pemberi rasa hingga pengawet perlu diwaspadai. Salah satu cara agar anak terhindar dari makanan jajanan yang tidak sehat adalah membekali anak dengan makanan bekal. Bekal sekolah juga mendidik anak untuk berlaku tidak boros dan mampu mendekatkan hubungan dengan orangtua.

Membekali anak ke sekolah dengan makanan merupakan tindakan bijaksana. Selain mencukupi kebutuhan gizi, bekal makanan merupakan cara menghindari jajanan yang belum tentu sehat. makanan bekal dapat berupa cemilan atau makanan lengkap dalam porsi kecil.

kandungan gizi makanan bekal sebaiknya sekitar 300 kal, 5­7 g protein.

Selain semua zat gizi terpenuhi, sarat makanan bekal juga harus praktis dan mudah dalam menyediakannya. Mengingat pagi hari merupakan waktu yang pendek karena orangtua juga harus pergi bekerja. Makanan bekal juga harus mengenyangkan.

Rasa kenyang bisa dipenuhi dari unsur karbohidrat seperti nasi, kentang, roti, pasta atau mie. Jangan lupa membekali anak buah dan minuman, baik berupa air putih, susu atau jus. Ini penting agar semua kebutuhan nutrisi anak terpenuhi.

Membekali anak ke sekolah sangatlah penting terutama jika jam sekolah anak lebih dari 4­5 jam.

Pemberian makanan bekal harus sesuai dengan jadwal makanan anak dan kebutuhan gizinya. Jika lama anak di sekolah lebih dari 5 jam, berarti anak ada dua kali jeda istirahat.

Jika ada dua kali istirahat, sebaiknya disiapkan dua jenis bekal.

Pada istirahat pertama cukup di berikan makanan ringan atau snack.

Snack sebaiknya dibuat dari bahan yang mengandung unsur gizi lengkap, seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Contoh menunya adalah mini pizza, pastel isi telur atau kroket daging. Pada istirahat kedua, anak dapat di bekali dengan hidangan sepinggan yaitu satu hidangan namun lengkap dan padat gizi.

Selain praktis dalam menyiapkannya, hidangan sepinggan juga mencukupi kebutuhan gizi anak. Contoh menunya adalah spaghetti dengan topping daging atau ikan dan sayuran, nasi goreng lengkap, macaroni schotel, mie goreng ayam dan sayuran atau sandwich yang berisi daging dan sayuran.

Kebutuhan gizi pada anak sama dengan kebutuhan gizi orang dewasa.

Tetapi perlu diingat, masa pertumbuhan memerlukan nutrisi ekstra terutama protein. Kebutuhan protein bisa dipenuhi dari daging, telur, ikan, susu, kacang­kacangan dan hasil olahannya. Sedangkan karbohidrat dan lemak penting sebagai sumber energi untuk beraktivitas. Karbohidrat bisa diperoleh dari bahan pangan seperti beras, roti, mie, pasta, tepung­tepungan, jagung, ubi­ubian. Untuk menjaga, memelihara dan meningkatkan daya tahan tubuh anak, perlu mendapatkan vitamin dan mineral yang cukup. Vitamin dan mineral banyak terdapat dalam buah­buahan dan sayuran.

TIPS BEKAL DISUKAI ANAK

  1. Ajak anak berdiskusi dan menentukan menu bekal mereka. Cara ini anak menjadi bertanggung jawab dengan pilihannya. Ia puas karena merasa terpenuhi dan bekal sesuai dengan keinginannya.
  2. Variasikan makanan agar anak terhindar dari kebosanan. Usahakan jangan sama setiap harinya. Perkaya pengetahuan makanan Anda dengan membaca buku makanan bekal yang banyak dijual.
  3. Jangan terlalu banyak membekali snack yang bercita rasa manis. Jenis makanan ini bersifat mengenyangkan sehingga anak tidak nafsu makan lagi ketika waktu makan tiba
  4. Anak biasanya tertarik dengan penampilan makanan menarik. Usahakan makanan dibentuk semenarik dan beri sentuhan garnis agar selera makan anak meningkat.

(ekaubit)