Abstract
Radang tenggorok (faringitis) dan tonsilitis kronis adalah sesuatu yang umum terjadi dan memiliki biaya medis dan sosial yang besar. Radang tenggorok juga dapat dikaitkan dengan proses yang mengancam jiwa, termasuk sepsis dan gangguan jalan napas. Tatalaksana untuk radang tenggorok disesuaikan dengan penyebabnya. Jika penyebabnya adalah infeksi bakteri, maka pemberian antibiotik merupakan pemilihan utama. Penggunaan antibiotik atau antimikroba secara berkepanjangan akan menyebabkan ketidakpatuhan minum obat pada pasien. Yogurt merupakan makanan yang berbentuk setengah padat dengan tekstur antara keju dan susu cair, mengandung asam laktat yang berasal dari fermentasi susu dan bantuan bakteri asam laktat. probiotik mempunyai keaktifan terhadap bakteri Streptococcus β-hemoliticus grup A (GABHS) / Streptococcus pyogenes. Penelitian ini melihat pengaruh pemberian yogurt susu kambing pada pasien tonsilitis kronis dan faringitis kronik yang menggunakan pengobatan standar. Dari hasil penelitian, ditemukan pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus ss. Aureus dan Streptococcus alactolyticus. Berdasarkan hasil penelitian, tidak terdapat perbedaan yang signifikan rerata nilai leukosit, limfosit, dan neutrophil yang bermakna antara sebelum dan sesudah pemberian yogurt.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Copyright (c) 2024 Novina Rahmawati, Safarianti Safarianti, Desri Luhonna