Abstrak
Berdasarkan data penggunaan obat golongan PPI 6 bulan terakhir yaitu desember 2020-Mei 2021 di RSUDZA, golongan obat PPI merupakan diantara obat yang banyak penggunaannya setiap tahun, hal ini juga diresepkan untuk penggunaan selain kasus gangguan sekresi asam lambung dan hematemesis melena, maka dapat berdampak pada optimalisasi biaya belanja obat sehingga jika Rumah Sakit tidak bisa mengendalikan anggaran belanja obat dan dapat berdampak pada cash flow Rumah Sakit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat analisa minimalisasi biaya terapi PPI (proton pump inhibitor) pada pasien rawat inap bedah di RSUD dr. Zainoel Abidin menggunakan form restriksi. Penelitian ini merupakan penelitian analitik intervensi dengan metode prospektif dan berdasarkan kriteria inklusi dengan melihat rekam medik pasien rawat inap bedah Saraf dan Orthopedi di Raudhah 3,4,dan 5 dengan mengisi tool penelitian yang digunakan adalah lembar permintaan restriksi obat golongan PPI (Proton Pump Inhibitor), pengambilan data dilakukan dari periode Juli-Oktober 2021 dengan menggunakan pengambilan data secara purposive sampling. Analisa biaya yang digunakan pada penelitian ini adalah CMA (Cost Minimalization Analysis), uji Chi-Square untuk melihat pengaruh antar dua kelompok variabel, uji normalitas Kolmogorov Smirnove untuk menganalisis normalitas data, dan Mann Whitney untuk melihat rerata perbedaan antar kelompok sebelum dan sesudah perlakuan menggunakan form restriksi PPI.
Hasil penelitian didapatkan bahwa penggunaan terapi PPI dalam penelitian ini paling banyak menggunakan terapi Omeprazole 40 mg iv sebanyak 98%. Adanya pengaruh pemberian form restriksi penggunaan PPI terhadap penurunan frekuensi penggunaan Omeprazol 40 mg iv menjadi tiap 24 jam untuk tujuan profilaksis secara statistik (p<0.000). Analisa biaya CMA pada pasien bedah Saraf didapatkan tidak ada penurunan biaya terapi Omeprazol 40 mg iv pada kelompok perlakuan form restriksi, analisa biaya CMA pada pasien bedah orthopedi didapatkan adanya penurunan biaya terapi Omeprazol 40 mg iv pada kelompok perlakuan menggunakan form restriksi. Faktor yang berpengaruh terhadap analisa biaya dalam penelitian ini adalah lama rawatan, jenis item obat lain yang didapatkan selama rawatan, jenis tindakan operasi, dan lama penggunaan terapi golongan PPI.
Referensi
Baltussen R , Niessen L. Priority setting of health interventions: the need for multi-criteria decision analysis. Cost Effectiveness and Resource Allocation 2006 ; 4 : 14.
Buckley,MS, Park AS,Anderson CS, Impact of a Clinical Pharmacist Stress Ulcer Prophylaxis Management program on Inappropriate Use In Hospitalized patients. Am J of Med 2015;128:05-319.
Caro JJ, Salas M, Ward A. Healing and relapse rates ingastroesophageal reflux disease treated with the newer pro-ton-pump inhibitors lansoprazole, rabeprazole, and pantop-razole compared with omeprazole, ranitidine and placebo: evidence from randomized clinical trials. Clin Ther 2001;23(7): 998–1017.
Chandra, Adi. ―Analisis Minimalisasi Biaya Anestesi Umum Propofol Target Controlled Infusion (TCI) Dan Anestesi Inhalasi Di RSUP Sanglah‖. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Udayana (2015): h. 1, 26, 27.
Cunningham FG, Levono KJ, Bloom SL, Spong CY, Dashe JS, Hofman BL, et al, Drugs Affecting Gastrointestinal Function. In: Brunton L, editor. Godman & Gilman’s the Pharmacological Basis of Therapeutics. 12 th ed. Mc Graw Hill: 2014 p. 1037.
Gisbert JP, Gonzalez L, Calvet X, Roque M, Gabriel R, PajaresJM. Proton pump inhibitors versus H2-antagonists: a meta-analysis of their efficacy in treating bleeding peptic ulcer.Aliment Pharmacol Ther 2001; 15(7): 917–26.
Granet-Schoeller M, Ducamp M, Gastrointestinal Disorder. In: Dipiro J, Schwinghammer T, editors. Pharmacotherapy Handbook. 9th ed. Mc Graw Hill: 2015. P.251.
Guillamondegui OD, Gunter OLJ, Bonadies J a, Coates JE, Kurek SJ, De Moya M a, et al. Practice management guidelines for stress ulcer prophylaxis. East Assoc Surg Trauma [Internet]. 2008;1–24. Available from: http://www.east.org/resources/treatment-guidelines/
Helen Dakin, Sarah Wordsworth. Cost-Minimization analysis versus cost-effectiveness analysis, revisited. Health economics Research Centre, University of Oxford, UK. 22: 22-34,2013.
Hoogerwerf, W. A. dan P.J. Pasricha. 2008. Pharmacotherapy of Gastric Acidity. Peptic Ulcers and Gastroesophageal Reflux Disease. Dalam Manual of Pharmacology and Theraupetics. Editor Brunton, L., K. Parker, D Blumenthal dan I .Buxton. Chpter 37th.The Mc Graw-Hill Companies.Inc: USA
Kahrilas PJ, Shaheen NJ, Vaezi MF, Hiltz SW, Black E, Modlin IM, dkk. (Oktober 2008). "Pernyataan Posisi Medis Asosiasi Gastroenterologi Amerika tentang pengelolaan penyakit refluks gastroesofageal". Gastroenterologi. 135 (4): 1383–1391, 1391.e1-5. doi :10.1053/j.gastro.2008.08.045 . PMID 18789939 .
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Penerapan Kajian Farmakoekonomi. Jakarta: 2013
Lacy, C. F., Armstrong, L., Golgman, M. P., Lance, L. L., 2008, Drug Information Handbook, 17th ed., Lexi-Copm Inc., New York.
Murti, Tri Andayani, Farmakoekonomi Prinsip dan Metodologi. Yogyakarta: Bursa Ilmu, 2013.
Ganet-Schoeller M, Ducamp M. Gastrointestinal Disorder. In: Dipiro J, Schwinghammer T, editors. Pharmacotherapy Handbook. 9th ed. Mc Graw Hill; 2015. p. 251.
Raifuddin, 2012. Hubungan Pola Mahasiswan dengan Penyakit Gastritis pada Mahasiswa Kedokteran Angkatan 2010 di FKIK UN. Syarif Hidayatullah. Skripsi: Program Studi Ilmu Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tjandrawinata, Raymond R. Peran Farmakoekonomi dalam Penentuan Kebijakan yang Berkaitan dengan Obat-obatan. Jakarta: Dexa Group, 2016.
Helen Dakin, Sarah Wordsworth. Cost-Minimization analysis versus cost-effectiveness analysis, revisited. Health economics Research Centre, University of Oxford, UK. 22: 22-34,2013.