Perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Untuk Evaluasi Kualitatif Penggunaan Antibiotik Dengan Metode Gyssens di RSUD dr. Zainoel Abidin
pdf

Keywords

antibiotik, Gyssens, kualitatif, sistem informasi manajemen
antibiotic, Gyssens, qualitative, hopital information system

How to Cite

Siregar, M. L., Rizal, S., & Wahyudi, A. (2024). Perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Untuk Evaluasi Kualitatif Penggunaan Antibiotik Dengan Metode Gyssens di RSUD dr. Zainoel Abidin: Designing of Hospital Information System in Qualitative Evaluation of Antibiotic Use Based on The Gyssens Method at dr. Zainoel Abidin Hospital. Journal of Medical Science, 5(2), 89–97. https://doi.org/10.55572/jms.v5i2.146

Abstract

Hingga kini penggunaan  antibiotik di rumah sakit cukup tinggi yang berisiko meningkatkan bakteri resisten akibat penggunaan antibiotik yang tidak rasional. Selain itu terdapat faktor lain yang menyebabkan berkembangnya bakteri resisten yaitu penggunaan antibiotik dengan indikasi yang tidak jelas, cara pemakaian yang kurang tepat, status obat yang tidak jelas, serta pemakaian antibiotik secara berlebihan. Metode Gyssens merupakan alat penilaian kualitatif yang sudah dipergunakan secara manual oleh PPRA di Indonesia. Evaluasi kualitatif penggunaan antibiotik dengan metode Gyssens menilai ketepatan penggunaan antibiotik yang meliputi ketepatan indikasi, ketepatan pemilihan berdasarkan efektivitas, toksisitas, harga dan spektrum, lama pemberian, dosis, interval, rute dan waktu pemberian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan suatu sistem informasi dan teknologi atau program perangkat lunak dalam mengevaluasi ketepatan penggunaan antibiotik dengan menggunakan metode Gyssens. Disain penelitian ini adalah non eksperimental dengan rancangan penelitian secara deskriptif. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif di RSUD dr. Zainoel Abidin. Data diambil dari catatan pengggunaan obat dan rekam medis pasien dengan diagnosis penyakit infeksi yang mendapatkan terapi antibiotik. Data catatan penggunaan obat yang telah di review secara manual diolah untuk mengetahui rasionalitas antibiotik kemudian dibuatkan desain sebuah program perangkat lunak untuk memudahkan dalam evaluasi kualitatif. Hasil penelitian ini didapatkan pada penggunaan antibiotik empiris dari total 156 diperoleh sebanyak 85 (54,5%) yang rasional (kategori 0). Sementara pada penggunaan antibiotik definitif dari total 64 diperoleh sebanyak 33 (51,5%) yang rasional (kategori 0). Jenis antibiotik empiris yang banyak digunakan adalah meropenem sedangkan antibiotik definitif terbanyak digunakan adalah vancomicin.

The use of antibiotics in hospitals is currently quite high which can increase the risk of bacterial resistance due to irrational use of antibiotics. The other factors that cause the development of bacterial resistance, including the use of antibiotics with inappropriate indications, inappropriate methods of use, unclear drug routes, and excessive use of antibiotics. The Gyssens method is a qualitative assessment that has been used manually by PPRA in Indonesia. Qualitative evaluation of antibiotic use using the Gyssens method to assess the appropriateness of antibiotic use which includes accuracy of indication, accuracy of selection based on effectiveness, toxicity, price and spectrum, duration of administration, dose, interval, route and time of administration. The aim of this research is to develop an information and hospital information system program to eliminate the use of antibiotics using the Gyssens method. This research design is non-experimental with a descriptive method. Data collection was carried out retrospectively at RSUD dr. Zainoel Abidin on inpatients in May to July 2023. Data was taken from drug use records and medical records of patients diagnosed with infectious diseases who received antibiotic therapy. Data on drug use records that have been manually reviewed to determine the rationality of antibiotics, then designed a hospital information system to facilitate qualitative evaluation. The results of this study were obtained on the use of empirical antibiotics, out of a total 156, 85 (54.5%) were rational (category 0). Meanwhile, out of a total 64 definitive antibiotics, 33 (51.5%) were rational (category 0). The most widely used type of empirical antibiotic is meropenem, while the most widely used definitive antibiotic is vancomycin.

 

Keywords:  antibiotic, Gyssens, qualitative, hopital information system

https://doi.org/10.55572/jms.v5i2.146
pdf

References

Centers and Disease Control. (2019). Antibiotic Resistance Threats in the United States.

Depkes. (2015). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2015 Tentang Program Pengendalian Resistensi Antimikroba Di Rumah Sakit. Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 1-32.

Evans, L., Rhodes, A., Alhazzani, W., Antonelli, M., Coopersmith, C.M., French, C., et al. (2021). Surviving Sepsis Campaign: International Guidelines for Management of Sepsis and Septic Shock 2021. Crit Care Med, 49(11):e1063-e1143.

Gyssens, I.C. (2005). Audit for monitoring the quality of antimicrobial prescription. I.M. Gould, Jos W.M. van der Meer, editor. Antibiotics Policies: Theory and practice. New York:. Spinger US, 197-226.

Halawiyah, A. (2015). Evaluasi Kualitatif Penggunaan Antibiotik Meropenem pada Pasien Sepsis BPJS di Rumkital dr. Mintohardjo Tahun 2014. Skripsi, Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. pp. 37–59.

Hidayati, Arifin, H., Raveinal. (2016). Kajian Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Sepsis dengan Gangguan Ginjal. Jurnal Sains Farmasi & Klinis (p- ISSN: 2407-7062 | e-ISSN: 2442-5435) 2(2): 129–37.

Kemenkes. (2011). Pedoman Pelayanan Kefarmasian Untuk Terapi Antibiotika Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes. (2017). Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR). 4.

Kemenkes. (2022). Standar akreditasi Rumah Sakit.

Llor, C., Lars, B. (2014). Antimicrobial Resistance : Risk Associated with Antibiotic Overuse and Initiatives to Reduce the Problem. Therapeutic Advances in Drug Safety 5(6): 229–41.

Mahmudah, Febrina, Sri, A., Sumiwi, & Sri Hartini. (2016). Studi Penggunaan Antibiotik Berdasarkan ATC/DDD Di Bagian Bedah Digestif Di Salah Satu Rumah Sakit Di Bandung. Indonesian Journal of Clinical Pharmacy 5(4): 293–98.

Marquet, K., Liesenborgs, A., Bergs, J., Vleugels, A., Claes, N. (2015). Incidence and outcome of inappropriate in-hospital empiric antibiotics for severe infection: a systematic review and meta-analysis. Crit Care, 16;19(1):63. doi: 10.1186/s13054-015-0795-y.

Masyrifah, M., Andrajati, R. (2022). Evaluasi Penggunaan Antibiotik dengan Metode Gyssens pada Pasien Sepsis di RSUP Fatmawati Periode Januari - Desember 2020. Tesis. Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Jakarta.

Pamela, D. S. (2011). Evaluasi Kualitatif Penggunaan Antibiotika dengan Metode Gyssens di Ruang Kelas 3 Infeksi Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM Secara Prospektif, Depok: Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia.

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Copyright (c) 2024 Masra Lena Siregar, Syamsul Rizal, Aris Wahyudi

Downloads

Download data is not yet available.