Abstrak
Hipoalbuminemia merupakan keadaan kadar albumin darah kurang dari 3,5 g/dL. Pada kondisi ini akan terjadi gangguan terhadap proses fisiologi dalam tubuh. Terdapat hubungan antara kadar albumin yang rendah dengan peningkatan resiko komplikasi infeksi, angka mortalitas yang tinggi pada penderita rawat inap baik penderita yang tidak operasi maupun penderita yang dilakukan operasi. Untuk mengembalikan fungsi albumin yang penting tersebut, dilakukan intervensi untuk menaikkan kadar albumin dalam darah. Infus Human albumin merupakan yang paling lazim dilakukan. Akan tetapi karena harganya yang mahal, banyak diteliti alternatif lain untuk menaikkan kadar albumin plasma. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui efektifitas terapi ekstrak ikan gabus, dibandingkan dengan putih telur dan human albumin 20% dalam meningkatkan kadar albumin pasien hipoalbuminemia sehingga dapat menghemat pembiayaan dan dapat meningkatkan kualitas hidup hipoalbuminemia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Randomized Control Trial. Sampel dikumpulkan pada bulan Agustus s/d Oktober 2021 di ruang rawat inap bedah RSUD dr Zainoel Abidin. Data dikumpulkan dari 36 sampel, kemudian dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan, yaitu kelompok putih telur, kelompok ekstrak ikan gabus dan kelompok Human Albumin. Penelitian menggunakan uji klinis acak tersamar. Data yang diambil adalah kadar albumin. Data diuji kenormalan dengan Kolmogrov-Sminrnov, kemudian dilanjutkan dgn uji ANOVA. Hasil penelitian didapat 36 sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Rerata kadar kenaikan kelompok putih telur adalah -0,0792 (Sig. 0,51), kelompok ekstrak ikan gabus adalah 0,1625 (sig. 0,429) dan Kelompok Human Albumin adalah 0,237 (sig. 0,431). Dari hasil penelitian tersebut pemberian ekstrak ikan gabus dapat menjadi alternatif terapi untuk mengatasi kondisi hipoalbuminemia.
Kata Kunci : Hipoalbuminemia, Albumin, Putih telur, Ekstrak Ikan Gabus, Human Albumin.
Referensi
Albumin Use: Still A Controversial Issue. European Journal of Internal Medicine 24: 721-728.
Kurniawati, D. 2014. Perbandingan Terapi Albumin Teknologi Nano Dengan Kapsul Albumin Terhadap Peningkatan Kadar Albumin Dan Lama Perawatan.Departemen Anestesiologi Dan Terapi Intensif FK UNS/RSDM Surakarta.http://dglib.uns.ac.id/dokumen/detail/41262/ALBUMIN-TERHADAPPENINGKATAN-KADAR-ALBUMIN-DAN-LAMA-PERAWATAN.
Nugroho. Alit Y, 2016, Perbandingan Efektivitas Terapi Albumin Ekstrak Ikan Gabus Murni Dibanding Human Albumin 20% Terhadap Kadar Albumin Dan pH Darah Pada Pasien Hipoalbuminemia, Tesis, Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Sabiullah, M., Arifuddin, N., Bade, J. D., R, B. R., & Abdullah, M. 2016. Prevalence of Hypoalbuminemia in Hospitalized Patients, International Journal of Clinical Biochemistry and Research, 3(2), 159–161.
Supriyanto. 2012. Pengaruh Suplementasi Medosco Putih Telur terhadap Perubahan Kadar Albumin pada Pasien Bedah dengan Hypoalbuminemia di RSUP Dr. Kariadi Semarang 1 (2): 130-133.
Vincent, J.L., Russell J.A., Jacob, M., Martin G., Guidet B., Wernerman J., Roca R.F., McCluskey S.A., Gattinoni L. 2014. Review Article: Albumin Administration in The Acutely Ill: What is New and Where Next.CriticalCare 18: 231.