Analisis Keterlambatan Diagnosis dan Terapi Kanker Paru Di RSUD Dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh
pdf

Keywords

kanker paru, keterlambatan pasien, keterlambatan sistem kesehatan

How to Cite

Ferry Dwi, K., Dianova, S., & Rinaldy, R. (2024). Analisis Keterlambatan Diagnosis dan Terapi Kanker Paru Di RSUD Dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh. Journal of Medical Science, 5(1), 1–7. https://doi.org/10.55572/jms.v5i1.107

Abstract

Keterlambatan diagnosis dan terapi kanker paru berdampak pada prognosis. Berbagai faktor keterlambatan yang berperan seperti keterlambatan pasien, keterlambatan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama ataupun keterlambatan pada rumah sakit rujukan. Saat ini belum ada penelitian yang mengkaji maslah keterlambatan diagnosis dan terapi kanker paru di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lama keterlambatan dan faktor yang mempengaruhi keterlambatan diagnosis dan terapi kanker paru di RSUD dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan studi potong lintang yang dilakukan dari bulan Juni hingga September 2022. Lama keterlambatan dihitung mulai dari keluhan pertama kali dirasa pasien hingga pasien diperiksa di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), Poli Paru, dilakukan biopsi, diperiksa CT scan toraks, didapatkan hasil biopsi dan diberikan kemoterapi.  Karakteristik umum dan lama keterlambatan dinilai dengan menggunakan program R statistik. Median hari pasien datang ke FKTP setelah keluhan pertama adalah 23 (3-368) hari dengan penyebab terbanyak adalah kendala jarak yang jauh (26.8%) dan masih bisa beraktifitas harian (21.1%) dan median hari pasien datang ke Poli Paru adalah 12 (2-140) hari dengan alasan terbanyak adalah biaya (29.6%), jarak yang jauh  (28.2%). Median pasien dilakukan biopsi adalah 27.5 (3-165) hari, median dilakukan pemeriksaan CT scan toraks adalah 21 (3-242) hari, median dilakukan pembacaan hasil PA adalah 36 (4-235) hari serta median diberikan kemoterapi adalah 6 (2-134) hari. Median keterlambatan diagnosis dan terapi dihitung sejak keluhan pertama hingga mendapat kemoterapi adalah 98 (23-467) hari. Keterlambatan diagnosis dan terapi kanker paru disebabkan keterlambatan di sisi pasien dan sistem kesehatan. Faktor-faktor  seperti jarak jauh, biaya, kendala diagnosis di daerah, dan menunggu persetujuan keluarga untuk pemeriksaan dan kemoterapi berperan sebagai penyebab keterlambatan diagnosis dan terapi.

 

Kata Kunci: kanker paru, keterlambatan pasien, keterlambatan sistem kesehatan

https://doi.org/10.55572/jms.v5i1.107
pdf
Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Copyright (c) 2024 Kurniawan Ferry Dwi

Downloads

Download data is not yet available.