MILIKI SDM SPESIALIS OKUPASI, RSUDZA SEGERA KEMBANGKAN LAYANAN KEDOKTERAN OKUPASI

Admin 2023-09-25 10:00:00

Banda Aceh, 25 September 2023 Melalui kegiatan Morning Tea Meeting (MTM) yang rutin diselenggarakan setiap Senin pagi di RSUDZA, dilakukan pengenalan Layanan Kedokteran Okupasi oleh dr. Firly Ratsmita, Sp.Ok, seorang dokter PNS RSUDZA yang telah merampungkan pendidikan dokter spesialis okupasi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, kepada seluruh karyawan RSUDZA. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid (luring dan daring) yang diikuti oleh sekitar 400 orang peserta yang terdiri atas Direksi, jajaran manajemen, pejabat fungsional dan perwakilan staf dari seluruh unit layanan dan unit kerja di RSUDZA.

Layanan Okupasi ini merupakan layanan berfokus pada identifikasi dan pengelolaan risiko kesehatan yang mungkin dihadapi seseorang di tempat kerjanya. Adapun layanan kedokteran okupasi ini meliputi 14 jenis layanan yaitu: 1. Diagnosis dan tatalaksana PAK (penyakit akibat kerja), 2. Penilaian kelaikan kerja, 3. Program kembali bekerja, 4. Medical Check Up (MCU), 5. Penilaian kecacatan, 6. Spirometri okupasi, 7. Audiometri okupasi, 8. ILO Radiografi, 9. Risiko Ergonomi, 10. Skrining stress kerja, 11. Program K3, 12. Health Risk Assessment, 13. Promosi kesehatan, dan 14. Surveilans medis.

Pada kesempatan ini dr. Firly Ratsmita, Sp.Ok membahas topik tentang Kesehatan Kerja Bagi Pegawai RSUDZA. Disampaikan bahwa sangat penting untuk mengetahui kesehatan para karyawan terutama pada bagian atau unit-unit tertentu yang memiliki resiko terjadinya PAK (penyakit akibat kerja), dan juga risiko Low Back Pain pada Perawat.

Materi yang disampaikan sangat menarik, dapat dilihat dari beberapa peserta MTM sangat antusias memberikan pertanyaan terkait regulasi, standar dan alur pelayanan untuk PAK. Salah satunya dari Ruang Thursina 2 “apakah ada regulasi atau anjuran khusus dalam kesehatan kerja mempertimbangkan pajanan terus menerus misal mutasi, Support Resti, MCU berkala, Support APD, dll?” 

dr. Firly Ratsmita, Sp.Ok menjawab “tetap berdasar pada hierarchy of controls yaitu elimination, subtitution, engineering controls, administrative controls, dan PPE. Untuk engineering control dapat dibuatkan kabinet sesuai standar. Mutasi itu perlu juga dilakukan, jangan hanya orang-orang itu saja yang bertugas disitu, harus juga ada pergantian orang.

Direksi juga memberikan tanggapan bahwa “ini merupakan pengembangan layanan baru di RSUDZA” (Wakil Direktur Pelayanan) dan “ini juga merupakan hasil dari pengembangan SDM dan dapat Menjadi pelayanan unggulan baru di RSUDZA” (Wakil Direktur Pengembangan SDM). (ARC) []