Merajut Silaturahmi, Menyemai Harapan di RSUDZA

Bacaan ayat suci Al Quran terdengar merdu menyentuh kalbu. Tidak lama kemudian Ust. Machfud, Amd.Kep melanjutkan dengan memimpin sholawat. Pujian kepada Allah dan RasulNya menggema dari alat pengeras suara.
Sabtu, 12 April 2025 menjadi hari yang penuh makna dan kehangatan bagi seluruh keluarga besar Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh. Dalam suasana yang masih kental dengan semangat Idulfitri, seluruh civitas rumah sakit berkumpul dalam acara Halal Bihalal yang dilaksanakan di lapangan parkir depan gedung administrasi rumah sakit lama RSUD dr. Zainoel Abidin .
Acara dilanjutkan dengan laporan ketua panitia yang disampaikan oleh Yusrizal SKM, M.Kes, Ph.D, kemudian penyampaian sambutan oleh dr. Isra Firmansyah, Sp. A Ph.D, FISQua, dan sambutan dari perwakilan Gubernur Aceh, kegiatan ini berlangsung dengan penuh rasa syukur, keakraban, dan bahagia, mempererat silaturahmi setelah sebulan penuh menjalani ibadah Ramadan.
Dengan mengusung tema "Dalam Silaturrahmi Kita Temukan Kekuatan, Dalam Kebersamaan Kita Wujudkan Harapan", Halal Bihalal ini bukan hanya menjadi ajang saling memaafkan, tetapi juga momentum untuk memperkuat semangat kolektif dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Direktur RSUDZA dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada seluruh pegawai, tenaga medis, dan staf yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam tugas-tugas kemanusiaan, terutama selama Ramadan dan masa libur Lebaran.
Tausiah disampaikan oleh Ust. Umar Ismail, S.Ag, sangat menggugah hati. Beliau menyampaikan nasehat mengenai penggunaan lidah dan pentingnya memaafkan. Ada empat nasihat terkait penggunaan lidah: pertama, lidah harus selalu berdzikir, mengingat Allah dalam setiap keadaan; kedua, lidah sebaiknya digunakan untuk membaca Al-Qur'an, dengan nilai bacaan yang diukur dari istiqamah seseorang dalam membacanya; ketiga, lidah harus berkata baik dan menghindari ucapan yang dapat menyakiti orang lain; dan keempat, lidah wajib dijaga agar tidak digunakan untuk menyebar keburukan, fitnah, atau memperkeruh suasana. Selain itu, Ustadz Umar menekankan pentingnya melatih hati untuk memaafkan dengan ikhlas dan melupakan kesalahan yang telah terjadi.
Suasana haru meliputi dan harapan tercipta ketika penyerahan cenderamata kepada pegawai purnabakti oleh Asisten I Sekda Aceh, Bapak Azwardi AP, M.Si. Acara berlangsung khidmat semua yang hadir saling bersalaman dan bermaafan, tanpa sekat jabatan maupun latar belakang. Suatu pemandangan yang mencerminkan nilai-nilai Islam yang luhur, dan budaya kebersamaan dalam kekeluargaan yang terus dijaga di RSUDZA.
Kebahagiaan semakin terasa saat acara dilanjutkan dengan ramah tamah dan jamuan makan bersama. Berbagai hidangan khas Aceh dan menu spesial Idulfitri tersaji, menambah kemeriahan dan kehangatan suasana. Tawa, canda, dan cerita Lebaran pun mengalir ringan, menciptakan atmosfer kekeluargaan yang akrab dan menyenangkan.
Halal Bihalal ini menjadi bukti bahwa RSUDZA bukan hanya tempat bekerja, tetapi juga rumah kedua yang dipenuhi semangat kebersamaan. Di tengah kesibukan dan tantangan dunia medis, acara ini mengingatkan pentingnya menjaga hati yang lapang, niat yang tulus, dan persaudaraan yang kuat. Semoga semangat ini terus tumbuh, membawa keberkahan dan kemajuan bagi RSUDZA serta seluruh insan yang mengabdi di dalamnya.(rnz)