“Let’s Break It Down, Bergerak Bersama Putuskan Penularan Hepatitis” World Hepatitis Days 2025 di RSUDZA

Banda Aceh, 29 Juli 2024 – Aula RSUD dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) hari ini
dipenuhi semangat para tenaga kesehatan, komunitas peduli hepatitis, dan
masyarakat umum yang hadir secara luring maupun daring hingga menjangkau
peserta dari luar Aceh, termasuk Lampung. Dalam rangka peringatan Hari
Hepatitis Sedunia (World Hepatitis Day) ke-16, RSUDZA mengangkat tema “Let’s
Break It Down: Bergerak Bersama, Putuskan Penularan Hepatitis”, sebagai ajakan
untuk bersama-sama memutus rantai penyebaran penyakit yang masih menjadi
masalah global ini.
Acara diawali dengan kata sambutan dari Dr. dr. Azzaki
Abubakar, Sp.PD-KGEH, FINASIM, Ketua Komunitas Hepatitis RSUDZA. Beliau
menekankan pentingnya pemahaman mengenai tipe-tipe hepatitis, cara penularan,
dan perjalanan penyakit. Dr. Azzaki menjelaskan bahwa Indonesia termasuk
wilayah endemik tinggi hepatitis, di mana 2 dari 10 orang terinfeksi hepatitis
B. Penularan hepatitis B dan C terutama melalui darah, transfusi, transplantasi
organ, dan hubungan seksual, sementara hepatitis A dan E lebih sering menular
melalui makanan atau air yang terkontaminasi.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Dr. dr. Fauzi Yusuf,
Sp.PD-KGEH, FACP, FACG, FINASIM, Ketua Divisi Gastroenterologi RSUDZA. Dalam
sambutannya, beliau menegaskan bahwa beberapa varian hepatitis sulit
disembuhkan, sehingga pencegahan dan deteksi dini menjadi langkah utama. Dr.
Fauzi juga mengingatkan bahwa tenaga kesehatan merupakan kelompok yang sangat
berisiko terpapar hepatitis saat melakukan tindakan seperti pemasangan abocath
atau kontak langsung dengan pasien, sehingga edukasi dan kewaspadaan sangat
penting untuk melindungi diri.
Usai kata sambutan, acara kemudian resmi dibuka oleh
Direktur RSUDZA, dr. Isra Firmansyah, Sp.A, Ph.D., FISQua, yang membuka
kegiatan dengan pantun penuh semangat:
Cincin melingkar di jari manis
Cincin pemberian si nona manis
Acara ini dilaksanakan oleh para
internis,
Mari
Let’s Break It Down bergerak bersama,Putuskan penularan hepatitis!”
Dalam
arahannya, dr. Isra menekankan bahwa vaksinasi hepatitis bagi bayi baru lahir
sangat penting dan telah direkomendasikan WHO. Beliau juga mengingatkan bahwa
setiap 28 Juli menjadi momen refleksi global melalui World Hepatitis Day, di
mana semua pihak diajak untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen pencegahan
hepatitis.
Kegiatan edukasi kesehatan kemudian dilanjutkan dengan
pemaparan para narasumber. Dr. dr. Fauzi Yusuf, Sp.PD-KGEH, FACP, FACG, FINASIM
membahas pencegahan dan penapisan hepatitis, mengingatkan bahwa kelelahan
akibat kerja dan kontak dengan pasien dapat meningkatkan risiko bagi tenaga
kesehatan. Dr. dr. Azzaki Abubakar, Sp.PD-KGEH, FINASIM menjelaskan lebih dalam
mengenai perjalanan penyakit hepatitis, dari fase toleran, inaktif, hingga
reaktivitas, serta risiko hepatitis kronis yang sering tidak bergejala. Sesi
dilengkapi oleh dr. Firly Ratsmita Sp.Ok sebagai ketua K3RS RSUDZA, yang memaparkan strategi pencegahan hepatitis
di lingkungan kerja agar nakes tetap aman dan terlindungi.
Acara yang dilaksanakan atas kolaborasi Divisi
Gastroenterologi, Departemen Penyakit Dalam RSUDZA dan Instalasi PKRS, ini juga
mendapat dukungan dari Prodia dan Kalbe Nutritional. Seluruh peserta diingatkan
kembali untuk melakukan skrining hepatitis, menjaga kebersihan tangan, dan
mengikuti vaksinasi sesuai rekomendasi WHO.
Peringatan World Hepatitis Day ke-16 di RSUDZA ini
menegaskan komitmen rumah sakit untuk terus mengedukasi masyarakat dan tenaga
kesehatan, sejalan dengan target eliminasi hepatitis B dan C pada tahun 2030.
Dengan semangat “Let’s Break It Down”, RSUDZA mengajak semua pihak untuk
bergerak bersama memutus penularan hepatitis, demi mewujudkan generasi yang
lebih sehat dan bebas hepatitis.(Ekaubit)