Cahaya Harapan dari Aceh: Operasi Bypass Cerebrovascular Perdana di RSUD dr. Zainoel Abidin dan Pertama di Pulau Sumatera Selamatkan Pasien Moya Moya

Banda Aceh, 7 September 2025 - Sejarah baru tercipta di dunia kesehatan Aceh. Pertama kalinya, tim gabungan RSUD dr. Zainoel Abidin Aceh bersama RS Pusat Otak Nasional (RS PON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono berhasil melakukan operasi bypass cerebrovascular pada pasien remaja penderita penyakit langka moya moya yang kerap menyebabkan stroke berulang.
Operasi yang dilakukan Tim Bedah Saraf RSUD dr. Zainoel Abidin yaitu dr. Fitra, M.MED.Sc.M.Ked.KLIN, Sp.BS(K)., dr. Shafhan Dustur, Sp.BS., Dr. dr. Imam Hidayat, M.Kes, Sp.BS(K), FINPS., dan dr. Iskandar, M.Kes, Sp.BS(K) yang didampingi oleh tim dokter dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Prof.Dr.dr.Mahar Mardjono yaitu Prof. Dr. dr. Syahrul, Sp.N(K)., dr. Kusdiansyah, Sp.BS., dr. Hafif, Sp.BS., dan Ns. Endah yang dilakukan selama delapan jam bukan hanya sebuah pencapaian klinis, tetapi juga menjadi tonggak sejarah bagi dunia kesehatan di Aceh dan Sumatera. Tindakan kompleks ini menandai pelaksanaan perdana bypass cerebrovascular di RSUDZA sekaligus menjadi yang pertama di Pulau Sumatera. Dengan keberhasilan ini, Aceh resmi menjadi provinsi ke-7 di Indonesia yang mampu melaksanakan prosedur tersebut, dan menjadi daerah kedua di luar Pulau Jawa yang berhasil melakukannya. Momentum ini menunjukkan bahwa kapasitas dan kompetensi tenaga medis di Aceh mampu bersaing di tingkat nasional, sekaligus membuka harapan baru bagi pasien dengan gangguan pembuluh darah otak di wilayah barat Indonesia.
Menteri Kesehatan RI, Bapak Budi Gunadi Sadikin melalui video conference menyapa keluarga pasien. Terlihat raut wajah bahagia dan penuh harapan dari seorang Ayah pasien yang menghaturkan terimakasih kepada Menteri Kesehatan RI dan seluruh tim yang sudah membantu operasi dari ananda tercinta. Dalam percakapan itu Menteri Kesehatan RI juga turut bangga atas keberhasilan ini sebagai salah satu wujud bahwa negara hadir untuk memastikan setiap anak bangsa mendapat pelayanan terbaik tanpa harus jauh ke Jakarta dan hari ini Aceh membuktikan bahwa harapan itu nyata.
Plh Direktur RSUD dr. Zainoel Abidin, dr. Arifatul Khairida, MPH., FISQua menyampaikan rasa terima kasih kepada Kementerian Kesehatan dan RS PON atas dukungan yang mempercepat kemajuan layanan kesehatan di Aceh. “Harapan kami, RSUDZA dapat menjadi rumah sakit rujukan vertikal yang sejajar dengan RS rujukan nasional. Kami sudah memiliki tiga layanan prioritas dengan sertifikasi paripurna, dan enam layanan lainnya segera menyusul,” ujarnya.
Sekretaris Daerah Aceh, Bapak M. Nasir Syamaun juga memberikan apresiasi tinggi kepada Kementerian Kesehatan dan RS PON. “Ini bukan hanya tentang keberhasilan operasi, tetapi tentang harapan baru bagi rakyat Aceh. Bahwa kini, anak-anak, remaja, dan keluarga tidak lagi harus berangkat jauh ke Jakarta untuk mendapat layanan terbaik,” ujarnya.
Menteri Kesehatan RI menekankan pentingnya kesiapan daerah dalam penanganan stroke. “Jika stroke ditangani dalam golden period 2-3 jam, pasien bisa pulih dengan lebih baik. Oleh karena itu, saya sangat berharap dengan hadirnya layanan bypass cerebrovascular di Aceh, pasien tidak lagi kehilangan waktu dan biaya hanya karena harus dirujuk ke Jakarta,” kata Menkes. Selain itu, Menteri Kesehatan RI juga mengingatkan terkait program yang digadang-gadang Presiden Prabowo Subianto bahwa masyarakat dapat rutin melakukan pemeriksaan kesehatan di puskesmas yang kini menyediakan layanan gratis satu tahun sekali, termasuk pengecekan kolesterol, hipertensi, dan gula darah,” ujarnya.
Keberhasilan bypass cerebrovascular di RSUD dr. Zainoel Abidin menjadi tonggak penting dalam sejarah pelayanan kesehatan di Sumatera. Bagi masyarakat Aceh, ini adalah bukti nyata bahwa kesehatan adalah investasi terbesar bagi bangsa. Kini, Aceh melangkah lebih kuat, lebih sehat, dan lebih bermartabat.
penulis :roland
editor: eka telaga