RSUDZA Peringati Hari Alzheimer Sedunia: Edukasi, Empati, dan Aksi Nyata

Banda Aceh, 30 September 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Alzheimer Sedunia yang jatuh setiap 21 September, Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) menyelenggarakan Edukasi Pasien, Keluarga, dan Kelompok Khusus Internal dengan tema “Mengenal, Mendeteksi, dan Mencegah: Langkah Cerdas Melawan Alzheimer”.
Kegiatan yang berlangsung di Auditorium Multazam 1 RSUDZA ini terselenggara atas dukungan Instalasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) yang berperan aktif dalam merancang dan mengoordinasikan kegiatan edukasi pasien. Pada kesempatan ini, PKRS menggandeng KSM Neurologi, menghadirkan pendekatan edukasi Kesehatan yang sempurna dan menyentuh berbagai aspek kehidupan pasien dan keluarga..
Acara turut dihadiri oleh Plh Direktur RSUDZA, dr. Arifatul Khorida, MPH, FISQua, Ketua Divisi Neurologi, Dr. dr. Suherman, Sp.N, Subsp.NGD(K), serta Ketua KSM Neurologi, Dr. dr. Imran, M.Kes, Sp.N, Subsp.NIIOO(K).
Dalam sambutannya, Dr. dr. Imran menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap Alzheimer sejak dini. “Seiring bertambahnya usia, daya ingat seseorang akan semakin menurun. Karena itu, kita harus peka mendeteksi Alzheimer agar keluarga mampu memberikan dukungan yang tepat. Semoga pengetahuan yang dibagikan hari ini benar-benar dipahami dan dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari,” pesannya.
Plh Direktur RSUDZA, dr. Arifatul Khorida, yang juga membuka acara secara resmi, menegaskan bahwa edukasi pasien adalah salah satu strategi penting untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. “Harapan kami, kegiatan seperti ini tidak hanya menjadi agenda tahunan, melainkan dapat dilakukan secara berkesinambungan. Ke depan, semoga lahir inovasi-inovasi tentang Alzheimer agar masyarakat dapat lebih mengenal, memahami, dan mampu melakukan pencegahan sejak dini. Bahkan, buku edukasi tentang Alzheimer yang telah diterbitkan diharapkan dapat disebarluaskan dalam bentuk elektronik agar dapat diakses lebih luas oleh masyarakat,” ungkapnya.
Acara dibuka dengan senam otak bersama peserta, sebuah aktivitas sederhana namun penuh manfaat untuk merangsang fungsi kognitif dan meningkatkan konsentrasi. Suasana hangat dan penuh semangat langsung terasa sejak awal.
Selanjutnya, para narasumber menyampaikan
materi yang menggugah
Narasumber pertama, Dr. dr. Suherman, Sp.N, Subsp.NGD(K) membawakan materi berjudul “Mengenal Penyakit Alzheimer”, kemudian dilanjutkan dengan paparan dari dr. Ika Marlia, M.Sc, Sp.N, Subsp.NGD(K) mengenai Deteksi Dini Penyakit Alzheimer melalui Pemeriksaan Fungsi Luhur, serta Dr. dr. Desiana, M.Ked(Clinpath), Sp.PK, Subsp. HK(HK) yang membahas Deteksi Dini Laboratorium Penyakit Alzheimer.
Dalam sesi pemaparan materi tentang gejala Alzheimer, suasana auditorium mendadak hening saat seorang peserta dengan suara bergetar mengangkat tangan dan berbicara. Ia mengaku bahwa hampir semua tanda dan gejala yang dijelaskan oleh narasumber ada dalam dirinya. Dengan mata berkaca-kaca, ia menyampaikan bahwa trauma mendalam yang dialaminya membuatnya merasa tidak lagi berarti untuk hidup. Seorang peserta berusia 21 tahun, juga membagikan kisah yang menggugah hati. Ia menceritakan tentang neneknya yang setiap hari mengulang cerita yang sama, seolah waktu berhenti di satu titik kenangan. Di satu sisi, ia ingin menjaga perasaan sang nenek agar tetap merasa dihargai dan dicintai. Namun di sisi lain, ia harus menghadapi kenyataan pahit bahwa ini adalah bagian dari gejala Alzheimer
Ungkapan itu mengguncang ruangan. Bukan hanya karena keberanian peserta untuk berbicara, tetapi karena mereka menjadi cermin nyata dari betapa Alzheimer bukan sekadar penyakit, melainkan pergulatan batin yang sunyi dan menyakitkan.
dr. Ika Marlia, M.Sc, Sp.N, Subsp.NGD(K), dengan ketenangan dan empati yang mendalam, menanggapi pengakuan tersebut. Ia menjelaskan bahwa dalam menghadapi Alzheimer, yang paling lelah bukan hanya pasien, tetapi caregiver orang-orang terdekat yang setiap hari mendampingi dengan cinta, kesabaran, dan kekuatan yang luar biasa.
“Caregiver adalah garda terdepan yang sering
kali tidak terlihat. Mereka menyimpan kelelahan emosional, menahan air
mata, dan tetap tersenyum demi orang yang mereka cintai. Mereka bukan hanya
merawat tubuh, tapi juga menjaga harapan,” ujar dr. Ika, yang membuat suasana
semakin haru dan reflektif.
Acara ditutup dengan
pembagian doorprize menarik dari RSUDZA, Kalbe Nutritional dan
Prodia, yang menambah semangat peserta. Sebelum itu, moderator mengajak
peserta bermain kuis interaktif berisi pertanyaan seputar materi yang telah
disampaikan. Game ini menjadi cara seru untuk mengevaluasi pemahaman sekaligus
memperkuat pesan edukatif yang telah dibagikan. Suasana penuh tawa, antusiasme,
dan kebersamaan menjadi penutup yang hangat untuk kegiatan yang penuh makna.
Di sini RSUDZA menegaskan
komitmennya untuk terus menjadi pelopor dalam edukasi kesehatan yang bermakna.
Dengan dukungan lintas disiplin, semangat kolaboratif, dan empati yang
mendalam, kegiatan ini menjadi langkah awal menuju masyarakat yang lebih sadar,
lebih peduli, dan lebih siap menghadapi tantangan Alzheimer.
“Karena mengenal adalah
langkah pertama, mendeteksi adalah bentuk kepedulian, dan mencegah adalah wujud
cinta yang paling nyata.”
Sampai jumpa di kegiatan
berikutnya, karena perjuangan melawan Alzheimer adalah perjuangan kita bersama.(Penulis:Wenny,
Editor:Cut Eka)