Saat Negeri Menyapa Kesehatan di Aceh: Jejak Kunjungan Perwakilan Wakil Menteri Kesehatan RI ke RSUD dr. Zainoel Abidin dalam Rangka Hari Kesehatan Nasional ke-61

Banda Aceh, 10 November 2025 - Dalam semangat Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61, angin perubahan dan harapan baru kesehatan berhembus ke Tanah Rencong. Rombongan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) tiba di Aceh, membawa misi mulia untuk memastikan pelayanan kesehatan terus bergerak menuju kualitas yang lebih paripurna. Salah satu tujuan penting dalam rangkaian kunjungan ini adalah meninjau langsung berbagai fasilitas pelayanan serta mendengarkan paparan program di RSUD dr. Zainoel Abidin.
Rombongan Kemenkes RI dipimpin oleh Prof. Asnawi Abdullah, Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kemenkes RI, yang hadir mewakili Wakil Menteri Kesehatan RI. Turut mendampingi, dr. Obrin Parulian, M.Kes., Direktur Pelayanan Klinis Kemenkes RI, serta Roy Himawan, S.Farm., Apt., MKM, Direktur Pelayanan Kesehatan Primer Kemenkes RI.
Rangkaian kunjungan diawali dari Balai Kesehatan Masyarakat (Kesmas) milik Kemenkes. Kemudian menuju Puskesmas Meuraxa, Kota Banda Aceh untuk memantau dan menyaksikan langsung pelaksanaan program pemeriksaan kesehatan gratis serta upaya promotif-preventif yang menjadi pondasi kesehatan masyarakat. Setelah itu, rombongan melanjutkan langkah menuju RSUD dr. Zainoel Abidin, pusat harapan dan tempat ribuan pasien setiap harinya menitipkan asa untuk sembuh.
Di RSUD dr. Zainoel Abidin, rombongan disambut hangat di Gedung Onkologi. Rombongan meninjau berbagai fasilitas layanan, mulai dari ruang radioterapi, layanan MRI, hingga beberapa layanan unggulan lainnya. Di sela kunjungan, manajemen rumah sakit memaparkan sebuah program strategis yang menjadi nafas baru transformasi pelayanan yaitu "Program OPSI Plus" atau Optimalisasi Penguatan Stratifikasi Layanan Prioritas dan Pengembangan Pusat Layanan Unggulan Strategis.
Program OPSI Plus hadir sebagai wujud ikhtiar RSUD dr. Zainoel Abidin untuk memperkuat layanan kesehatan prioritas sekaligus melahirkan pusat-pusat unggulan yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat Aceh secara berkelanjutan.
Program OPSI Plus terdiri dari dua komponen besar yaitu
1. Optimalisasi Penguatan Stratifikasi Layanan Prioritas (OPSI) yang berfokus pada pengadaan dan pembaruan alat kesehatan guna meningkatkan mutu dan kompetensi layanan prioritas rumah sakit.
2. Pengembangan Pusat Layanan Unggulan Strategis (PLUS) yang mencakup pengembangan layanan unggulan seperti jantung, neurologi, fertilitas, KIA, dan mata, serta perluasan fasilitas IGD, rawat jalan, rawat inap, kamar operasi, layanan eksekutif, hingga pembaruan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS).
Proposal lengkap Program OPSI Plus telah disampaikan secara resmi oleh Pemerintah Aceh melalui Gubernur Aceh kepada Wakil Menteri Kesehatan RI dan diserahkan kepada Prof. Asnawi Abdullah serta dr. Obrin Parulian dalam kesempatan kunjungan ini. Direktur RSUD dr. Zainoel Abidin menyampaikan harapan besar lewat pernyataannya “Kunjungan ini memberi kami harapan baru. Dengan dukungan Kemenkes RI, kami berkomitmen memperkuat layanan prioritas dan menghadirkan pusat-pusat unggulan agar masyarakat Aceh tidak hanya mendapatkan layanan yang cepat, tetapi juga layanan yang unggul dan bermartabat.”
Sebagai tindak lanjut, Pemerintah Aceh bersama manajemen RSUD dr. Zainoel Abidin dijadwalkan melakukan audiensi secara langsung dengan Wakil Menteri Kesehatan RI di Jakarta pada 18 November 2025. Dalam kesempatan tersebut, tim RSUDZA akan mempresentasikan secara langsung Proposal Program OPSI Plus di hadapan pimpinan Kemenkes RI. Sebuah langkah yang diharapkan menjadi gerbang lebih luas menuju transformasi layanan kesehatan di Aceh yang lebih baik.
Selain membahas pengembangan fasilitas, RSUD dr. Zainoel Abidin juga mengajukan naskah akademik penguatan program prioritas diabetes melitus. Program ini diinisiasi mengingat Wakil Menteri Kesehatan RI memiliki latar belakang sebagai Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin Metabolik Diabetes. RSUD dr. Zainoel Abidin bersama tim dokter telah menyusun Naskah Akademik Transformasi Program Pendidikan Fellowship Diabetes Internis Diabetologis Indonesia, sebagai upaya memperkuat dan memperbaiki sistem pendidikan subspesialis dan meningkatkan kualitas layanan penanganan diabetes yang selama ini belum optimal secara nasional.
Kunjungan ini menandai harapan baru, sebuah ruang kolaborasi yang lebih erat antara Kementerian Kesehatan RI dan RSUD dr. Zainoel Abidin. Semoga langkah bersama ini menjadi jejak penting dalam menghadirkan pelayanan kesehatan yang semakin unggul, modern, manusiawi, dan terjangkau demi kesehatan masyarakat Aceh dan demi masa depan yang lebih sehat bagi Indonesia.
“Kolaborasi adalah jembatan yang menyatukan harapan dan di atas jembatan itulah masa depan kesehatan Aceh hendak dibangun.”
Penulis: Jamilaputeh
Editor: Eka Tlaga