Abstrak
Budaya keselamatan pasien merupakan salah satu komponen penting dalam pelayanan kesehatan. Pengukuran budaya keselamatan pasien melalui survei budaya penting untuk dilakukan oleh fasilitas kesehatan guna identifikasi permasalahan serta menentukan Langkah perbaikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui budaya keselamatan pasien di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2023. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain cross sectional dengan menilai budaya keselamtan pasien menggunakan kuisioner Hospital Survey on Patient Safety Culture dari Agency for Healthcare Research and Quality (AHRQ) 2.0. Penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai September 2023 dengan jumlah sampel sebanyak 1017 responden. Dari 10 dimensi tersebut terdapat budaya kuat pada 5 dimensi yaitu dimensi harapan dan tindakan manajer dalam mempromosikan patient Safety, dimensi organizational learning-perbaikan berkelanjutan, dimensi kerjasama dalam unit, dimensi komunikasi terbuka, serta dimensi umpan balik dan komunikasi terhadap kesalahan. Sedangkan 5 dimensi lainnya termasuk katagori budaya sedang yaitu staffing, dukungan manajemen terhadap patient safety, hansoff dan transisi, persepsi staff mengenai patient safety, dan frekuensi pelaporan kejadian, dengan nilai terendah didapatkan pada budaya staffing. RSUD dr. Zainoel Abidin berada pada kategori budaya sedang yang ditandai dengan respon positif pada 10 dimensi sebesar 69,5 %.
Referensi
Abbasi M, Zakerian A, Akbarzade A, et al.(2017). Investigation of the relationship between work ability and work-related quality of life in nurses. Iran J Public Health, 46(10),1404.
Agency for Healthcare Research and Quality (AHRQ). (2019) Hospital Survey on Patient Safety Culture Version 2.0.
Gunawan A, Nazari N, Yusrawati, Mayawati, Hadiyatullah I, Wulandari S, dkk. (2022). Survei budaya keselamatan pasien tahun 2022. RSUD dr Zainoel Abidin. 1-40.
Hellings J, Schrooten W, Klazinga N, Vleugels A. (2007). Challenging patient safety culture: survey results. Int J Health Care Qual Assur Inc Leadersh Health Serv, 20(7),620–32.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. HK.01.07/Menkes/1128/2022. (2022). Standar Akreditasi Rumah Sakit. 1–342.
Lumbantoruan L. (2023). Survei Budaya Keselamatan Pasien RSUP H. Adam Malik. https://rsham.co.id/laporan-hasil-survei-budaya-keselamatan-pasien
Mistry MV, Devi AS, Suji M, et al. (2020). Impact of Transformational Leadership on Patient Safety & Outcome– A Systematic Review. 14(4),3797-800.
Rochmah TR, Santi MW, Endaryanto A, Prakoeswa CRs. (2019). Budaya Keselamatan Pasien Berdasarkan Indikator Agency for Healthcare Research and Quality di RSUD Dr. Soetomo. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 10(2), 112-8.
Soumya U, Maldonado W, Lemak R, et al. (2021). Hospital staffing patterns and safety culture perceptions: The mediating role of perceived teamwork and perceived handoffs, 46(3),227-36.
Suryani L, Latchmi S, Moch Said F. (2022), Cross-culture adaptation and validation of The Indonesian version of the Hospital Survey on Patient Safety Culture (HSOPC 2.0),8(2)169-75.
Ulrich B, Kear T. (2014). Patient safety and patient safety culture: foundations of excellent health care delivery. Nephrol Nurs J, 41,447–56.
Waterson P, Charman EM, Manser T, Hammer A. (2018), Hospital Survey on Patient Safety Culture (HSPCS): a systematic review of the psychometric prosperties of 62 international studies. BMJ Open. 026896, 1-11.
World Health Organization (WHO). (2019). Patient safety.

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak Cipta (c) 2025 Zaki Akbar, Siska Wulandari, Titi Yumiati