Abstract
Perencanaan penaggulangan bencana rumah sakit atau hospital disaster plan (HDP) adalah kegiatan perencanaan rumah sakit untuk menghadapi kejadian bencana, baik perencanaan untuk bencana yang terjadi di dalam atau di luar rumah sakit. Pemetaan terhadap potensi ancaman bencana dan kapasitas SDM rumah sakit untuk memberikan respon bencana merupakan hal mendasar dalam penyusunan HDP. Penelitian ini merupakan studi observasional dengan desain potong lintang. Subjek penelitian dipilih berdasarkan cluster random sampling terhadap seluruh staf dan peserta didik yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA). Subjek akan diwawancarai berkaitan dengan waktu respon, jarak rumah dan status kepegawaiannya menggunakan kuesioner. Analisis statistik chi square dilakukan menggunakan aplikasi komputer SPSS dengan tingkat kepercayaan 95%. Sebanyak 355 subjek terlibat dalam penelitian ini dengan distribusi laki-laki 29,3% dan perempuan 70,7%. Seratus delapan puluh enam orang subjek (55,5%) memiliki waktu respon terhadap bencana <3 jam dan 149 orang lainnya memiliki waktu respon >3 jam. Terdapat pengaruh yang bermakna antara jarak rumah dan waktu respon bencana (p=0,003), namun lama bekerja tidak berpengaruh terhadap waktu respon bencana (p=0,234). Pemberian pelayanan di rumah sakit sangat bergantung pada kualitas dan kuantitas SDM yang tersedia. Pemetaan terhadap SDM yang akan terlibat dalam memberikan respon terhadap kejadian bencana penting dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalan kondisi chaos serta menurunkan morbiditas dan mortalitas korban bencana. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin memiliki potensi jumlah SDM sebanyak 55,5% dari total keseluruhan staf dan peserta didik untuk memberikan respon kurang dari 3 jam terhadap kondisi bencana. Waktu respon berkaitan dengan jarak rumah namun tidak dipengaruhi oleh waktu bekerja di rumah sakit.
References
Djalante, R., & Thomalla, F. (2012). Disaster risk reduction and climate change adaptation in Indonesia: institutional challenges and opportunities for integration. International Journal of Disaster Resilience in the Built Environment, 3(2), 166-180.
Fatima, T., Malik, S. A., & Shabbir, A. (2018). Hospital healthcare service quality, patient satisfaction and loyalty: An investigation in context of private healthcare systems. International Journal of Quality & Reliability Management, 35(6), 1195-1214.
Kaji, A. H., Koenig, K. L., & Lewis, R. J. (2007). Current hospital disaster preparedness. Jama, 298(18), 2188-2190.
Kemenkumham. (2007). Undang - Undang Republik Indonesia No. 24 Tentang Penanggulangan Bencana. In Rumah Sakit. Jakarta.
Lakbala, P. (2016). Hospital workers disaster management and hospital nonstructural: a study in Bandar Abbas, Iran. Global journal of health science, 8(4), 221.
Moliner, M. A. (2009). Loyalty, perceived value and relationship quality in healthcare services. Journal of service management, 20(1), 76-97.
Permenkes. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan No. 19 Tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu. In. Jakarta.
Powers, M. F. (2007). Evaluation of hospital-based disaster education. Journal of Emergency Nursing, 33(1), 79-82.
Tate, E., Burton, C. G., Berry, M., Emrich, C. T., & Cutter, S. L. (2011). Integrated hazards mapping tool. Transactions in GIS, 15(5), 689-706.
Yi, P., George, S. K., Paul, J. A., & Lin, L. (2010). Hospital capacity planning for disaster emergency management. Socio-Economic Planning Sciences, 44(3), 151-160.